Liga Arab kembali akui status keanggotaan Suriah setelah 12 tahun Damaskus ditangguhkan

photo author
- Senin, 8 Mei 2023 | 11:35 WIB
Potret saat pertemuan rapat Liga Arab atas status kemablinya Suriah sebagai anggota Liga Negara Arab (dw)
Potret saat pertemuan rapat Liga Arab atas status kemablinya Suriah sebagai anggota Liga Negara Arab (dw)

 

 

JAKARTA INSIDER - Liga Arab kembali mengakui status keanggotaan Suriah yang setelah 12 tahun ditangguhkan.

Liga Arab beserta para menteri luar negri negara Arab telah bersatu dan sepakat dengan status Suriah yang akhirnya kembali menjadi anggota sah Liga Arab.

Suriah selama ini ditangguhkan oleh Liga Arab selama 12 tahun lamanya dengan status keanggotaan yang masih belum jelas.

Baca Juga: Ustadz Khalid Basamalah mengharamkan BPJS, tuai kontroversi dari masyarakat

Setelah melihat apa yang terjadi di Damaskus dan Aleppo, para menteri luar negri Arab sepakat untuk menarik kembali Suriah dalam keanggotaan Liga Arab.

Dikutip dari laman The Guardian oleh Jakarta Insider 08/05/2023, para menteri luar negri Arab telah menyetujui dengan status keanggotaan Suriah dalam Liga Arab.

Sebelumnya, rapat dan pertemuan telah diadakan di Yordania dengan beberapa negara Arab yang ikut dalam rapat tersebut seperti Iraq, Arab Saudi, dan Suriah.

Baca Juga: Yordania tunjukkan dukungan terhadap Suriah setelah Turkiye berhasil habisi bos besar ISIS

Dalam pertemuan tersebut, pihak Yordania dan Iraq telah menyetujui keanggotaan Suriah sebagai anggota Liga Arab.

Pertemuan tersebut diadakan setelah rudal Israel menggempur bandara internasional Suriah di Aleppo.

Setelah pertemuan dan rapat tersebut diadakan, para menteri Liga Arab ini kemudian kembali menggelar rapat terkait status keanggotaan Suriah sebagai anggota Liga Arab.

Rapat kedua diadakan di Kairo, Mesir pada 07/05/2023, dengan dihadiri oleh sejumlah negara yang tergabung dalam Liga Arab.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: The Guardian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X