Thomas Djamaluddin dan Andi Pangerang terseret masalah ancam Muhammadiyah, Handoko: BRIN meminta maaf

photo author
- Selasa, 25 April 2023 | 20:44 WIB
Kepala BRIN  Laksana Tri Handoko menyampaikan permintaan maaf  atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN (Instagram @brin_indonesia)
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN (Instagram @brin_indonesia)

JAKARTA INSIDER - Ada dua nama peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN ) terseret namanya dalam masalah pengancaman terhadap warga Muhammadiyah karena perbedaan hari lebaran dengan pemerintah. 

Nama Tjomas Djamaluddin salah satu menjadi sorotan ketika Andi Pangerang dianggap menyampaikan komentar yang kurang baik yakni pengancaman terhadap Muhammadiyah. 

Tersebar luas di dunia maya terkait pernyataan kontroversi dari kedua peneliti BRIN tersebut, namun yang paling parah adalah pernyataan dari Andi Pangerang yang menyampaikan tentang ancaman pembunuhan. 

Baca Juga: 11 Ciri atau tanda di rumah anda banyak jin, waspada jika cirinya ada di rumah anda!

Merespon kegaduhan yang telah dilakukan oleh penelitinya maka Laksana Tri Handoko sebagai kepala BRIN mengambil langkah tegas dalam merespon langsung terhadap permasalahan ini. 

Melalui siaran pers Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN) No: 018/SP/HM/BKPUK/IV/2023 tentang tindaklanjut hasil pengecekan internal, BRIN akan menggelar sidang Majelis Etik ASN. 

Pada 25 April 2023 secara resmi Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengeluarkan pernyataan sikap permohonan maaf. 

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar yang meresahkan masyarakat.

Baca Juga: Hari Buruh 2023 jatuh pada hari apa? Apakah libur? Kenali sejarah lahirnya May Day..

"Komentar yang ditulis oleh salah satu sivitas BRIN tersebut terkait diskusi tentang perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H, " dikutip dari laman BRIN. 

Menurut ketua BRIN sejumlah langkah sudah dilakukan termasuk didalamnya adalah langkah konfirmasi. 

"Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," ujar Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko.

Baca Juga: 6 Arti mimpi bertemu orang yang sudah meninggal menurut Islam, yuk simak

Meski sivitas tersebut sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan dengan menggelar:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: brin.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X