Konflik bersenjata Sudan, Indonesia, Jerman, dan Amerika ramai-ramai evakuasi warga

photo author
- Selasa, 25 April 2023 | 10:00 WIB
Pemerintah Indonesia berhasil melakukan evakuasi sebanyak 538 WNI di Sudan.
Pemerintah Indonesia berhasil melakukan evakuasi sebanyak 538 WNI di Sudan.

Baca Juga: Menampik tawaran jadi cawapres Ganjar, Prabowo percaya diri: Saya juga capres dan partai saya juga kuat

"Penerbangan evakuasi lebih lanjut direncanakan, selama situasi keamanan memungkinkan," kata Kementerian Luar Negeri.

Selain Jerman dan RI, negara lain juga ramai-ramai mengevakuasi warga mereka saat pertempuran sengit terus berlanjut di ibu kota Sudan, Khartoum.

Dua pesawat milik Prancis membawa sekitar 200 orang dari berbagai negara ke Djibouti, Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan telah mengangkut sekitar 300 orang. Irlandia juga mengatakan sedang mengirim tim darurat untuk mengumpulkan warga mereka.

Pada Minggu (23/4), Amerika Serikat telah menerbangkan sekitar 100 orang, yang berupa personel pemerintah AS dan keluarganya serta beberapa diplomat asing dengan helikopter Chinook. Mesir mengatakan telah memulangkan 436 warganya lewat jalur darat.

Baca Juga: Ganjar mengaku siap dipasangkan dengan siapa saja, Jokowi: Pak Prabowo berpotensi mendampingi

Kronologi perang Sudan

Ketegangan antara kelompok militer di Sudan dan pasukan paramiliter yang disebut Rapid Support Forces (RSF) pecah sejak Sabtu (15/4/2023). Kronologi perang saudara di Sudan ini pecah setelah kudeta yang terjadi pada Oktober 2021.

Saat itu, Jenderal Abdel-Fattah yang memimpin militer Sudan melakukan kudeta terhadap Perdana Menteri Abdallah Hamdok beserta sejumlah pejabat pemerintah.

Saat itu militer Sudan akan terus menyelesaikan transisi demokrasi hingga kekuasaan negara diserahkan kepada pemerintahan sipil terpilih.

Pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang dikenal dengan Hemedti juga terlibat dalam pemerintahan pascakudeta.

Baca Juga: Sering dituduh jadi biang asam urat dan kolesterol, ternyata Ampela Ayam punya banyak manfaat kesehatan

Namun, RSF tidak setuju dengan arahan bahwa negara akan beralih kepada pemerintahan sipil. Terlebih ada klausul bahwa sekitar 100.000 anggota pasukan RSF akan dilebur ke tubuh militer. Hal ini akan berakibat pada kemungkinan dualisme kepemimpinan pada pasukan yang baru. Beberapa anggota RSF juga ditangkap karena dianggap sebagai ancaman militer.

Rapid Support Force (RSF) adalah pasukan paramiliter yang dibentuk dan dikendalikan oleh Pemerintah Sudan. Diberi nama Janjaweed pada awalnya, milisi RSF dikerahkan ke medan perang atas nama pemerintah Sudan selama perang di Darfur, Sudan bagian barat.

RSF dimanfaatkan pemimpin otoriter Omar al-Bashir yang mundur pada 2019 untuk membantu militer menghentikan pemberontakan sipil. Kala itu, situasi militer Sudan hanya memiliki angkatan udara yang kuat dan persenjataan berat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Dw.com, setkab.go.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X