Demi Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air, seorang prajurit TNI meregang nyawa di Nduga Papua

photo author
- Senin, 17 April 2023 | 12:24 WIB
Satu prajurit TNI gugur dalam operasi pembebasan Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Satu prajurit TNI gugur dalam operasi pembebasan Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Untuk stategi operasinya sendiri tidak bisa saya sampaikan, karena itu sifatnya sangat rahasia. Sementara untuk jumlah korban, nanti akan kami data ulang dan kami sampaikan," ucapnya.

Terkait dengan insiden itu, Julius mengimbau seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI, termasuk tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.

"Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami agar tidak simpang siur," kata dia.

Julius meminta dukungan semua pihak terkait dengan keberhasilan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang tengah disandera. Ia meminta doa masyarakat agar almarhum Pratu Arifin diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menjabat selama 14 tahun tak tergantikan, koleksi barang mewah

"Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya," ucap dia.

Sebelumnya Kabid Penum Puspen TNI, Kolonel Sus Aidil menjelaskan, peristiwa kontak tembak antara anggota TNI dengan kelompok separatis teroris (KST) Papua, terjadi pada Sabtu, 15 April 2023. Dikabarkan ada korban dari anggota TNI dalam kontak senjata itu.

Kata Aidil, penyerangan itu terjadi ketika anggota TNI tengah melakukan operasi untuk mencari pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, yang tengah menjadi sandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

"Prajurit yang bertugas melakukan operasi SAR Pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam kontak tembak dengan gerombolan KST," kata Aidil dalam keterangannya pada Minggu, 16 April 2023.

Baca Juga: Jalur sepeda dan pejalan kaki di Santa dibongkar, ruang kota Jakarta semakin buruk

Kebiadaban teroris bersenjata OPM tidak berhenti sampai di situ saja. Sejumlah prajurit TNI AD lainnya yang berupaya mencari dan mengevakuasi jenazah Almarhum Pratu Miftahul Arifin kembali mendapatkan serangan tembakan secara membabi-buta dari para pemberontak Papua Merdeka itu. Kontak tembak pun tak terhindarkan.

Sampai saat ini, Aidil belum dapat memastikan jumlah anggota TNI yang meninggal dunia ataupun luka-luka akibat penyerangannya tersebut. Namun, ia memastikan proses pemberian bantuan dan evakuasi tetap berlangsung sampai saat ini. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X