JAKARTA INSIDER - Pemerintah Jakarta kembali menuai kontroversi dengan keputusannya.
Kali ini pemerintah DKI Jakarta membongkar trotoar di perempatan Santa/Tendean yang sebelumnya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan pesepeda.
Kini, ruang kota Jakarta semakin diperuntukkan untuk kendaraan bermotor, bukan untuk manusia yang berjalan kaki atau bersepeda.
Baca Juga: Bukannya dapat parsel lebaran, karyawan di perusahaan ini dapat THR smartphone Samsung terbaru
Dilansir oleh Jakarta Insider melalui akun Twitter resmi Pemprov DKI Jakarta.
Menurut pemerintah kota Jakarta, keputusan tersebut diambil sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
Namun, keputusan ini menuai kecaman dari berbagai kalangan, termasuk aktivis lingkungan dan warga Jakarta.
Baca Juga: Ayu Ting Ting sudah dapat restu dari keluarga, foto mesra dengan Boy William dan keluarga
Salah satu warga Jakarta yang melihat langsung pembongkaran trotoar tersebut mengungkapkan rasa sedihnya, "Sedih banget liatnya." ungkap pemilik akun Twitter @adriansyahyasin.
"Pejalan kaki sama pesepeda yang sebelumnya bisa menyeberang dengan mudah kembali diturunkan kastanya dengan trotoar dan jalur sepeda yg dibongkar. Bahkan itu ikon sepeda seperti sengaja dibiarin setengah bak dihina. Semoga ada solusi." lanjutnya
Keputusan pemerintah kota Jakarta ini juga menimbulkan pertanyaan apakah ini merupakan bentuk complete street yang memperhatikan kepentingan semua pengguna jalan, atau malah sebaliknya.
Artikel Terkait
Terbukti plagiarisme, ternyata Timothy Ronald banyak ambil konten Andrew Tate, terbukti hingga sebanyak ini
Sedang pidato di Wakayama, Perdana Menteri Jepang diserang ledakan oleh warga, begini kondisinya
Bukan di kota besar, fotografer bule ini temukan perempuan cantik di pelosok desa, ternyata matanya indah
Ayu Ting Ting sudah dapat restu dari keluarga, foto mesra dengan Boy William dan keluarga
Bukannya dapat parsel lebaran, karyawan di perusahaan ini dapat THR smartphone Samsung terbaru