Hampir 2 bulan disandera KKB Papua, Kapten Philip Mark Mahrtens belum kunjung bebas, ini alasan Panglima TNI

photo author
- Selasa, 4 April 2023 | 14:15 WIB
Ilustrasi. KKB Papua meminta barter Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mahrtens dengan amunisi dan senjata  (Istimewa)
Ilustrasi. KKB Papua meminta barter Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mahrtens dengan amunisi dan senjata (Istimewa)

KKB adalah sebutan aparat Indonesia terhadap milisi Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri sebelummya mengatakan, berbagai cara sedang diupayakan agar pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu dibebaskan dalam keadaan selamat dan sehat.

Baca Juga: PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) membuka banyak lowongan kerja pada April 2023, ini syarat dan posisinya

Pencarian juga dilakukan dengan melibatkan masyarakat, khususnya di Kabupaten Nduga, dalam upaya pencarian dan pembebasan pilot tersebut.

"Kami masih berharap dapat melakukan negosiasi dengan kelompok yang melakukan penyanderaan, sehingga dapat dibebaskan tanpa gangguan berarti," kata Fakhiri di Jayapura, Rabu (30/3) seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Kisdiyanto menyebutkan bahwa operasi pembebasan pilot Susi Air akan memakan waktu yang lama.

Ia menekankan, pemerintah dan warga setempat terus melakukan negosiasi dengan kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya.

Baca Juga: Inisiatif Ramadhan Jaga Bumi untuk ajak umat Muslim adopsi gaya hidup ramah lingkungan

“Ya memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang. Dan kita semua harus sabar, karena ini menyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan. Meskipun satu orang, itu adalah nyawa manusia,” ujar Kisdiyanto kepada awak media di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Rabu (15/3/2023).

Menurut Kisdiyanto, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah berkomunikasi dengan Duta Besar Selandia Baru Y.M Kevin Burnett. Dalam pembicaraan itu, Selandia Baru juga menawarkan bantuan ke Panglima TNI.

“(Selandia Baru) sudah menawarkan untuk membantu. Namun Bapak Panglima menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan ini,” kata Kisdiyanto.

Baca Juga: E Tilang Polri, mekanisme dan cara cek E Tilang per daerah

Ia mengatakan, TNI-Polri sebenarnya bisa saja mengeksekusi KKB pimpinan Egianus Kogoya. Namun, eksekusi itu harus berdasarkan perintah dari negara.

Aparat TNI-Polri, kata dia, telah mengetahui titik-titik yang diprediksi menjadi tempat KKB membawa pilot Philips apabila ingin mengeksekusi. Namun, menurut dia, operasi yang dilakukan saat ini adalah operasi yang mengedepankan agar sandera dipulangkan secara selamat.

“Sebenarnya TNI kalau sudah ada perintah dari negara, pemerintah, untuk segera mengeksekusi, kami akan laksanakan,” kata Kisdiyanto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X