Gegara isteri pamer harta kekayaan, pejabat Kemensetneg dinonaktifkan

JAKARTA INSIDER - Kalau Rafael Alun Trisambodo tersandung kasus dugaan korupsi karena perbuatan anaknya Mario Dandy Satriyo, kali ini Esha Rahmansyah Abrar bermasalah akibat ulah isterinya, Olivia.

Kedua pejabat negara itu sama-sama terjerat akibat ulah keluarganya yang pamer harta di media sosial.

Alun Rafael Trisambodo eks pejabat Ditjen Pajak Eselon III itu terjerat kasus korupsi karena anaknya sering pamer harta kekayaan seperti naik mobil Rubicon dan pamer motor gede

Esha Rahmansyah Abrar yang tercatat golongan IVa di Kemen Setneg itu menjadi bermasalah akibat ulah isterinya Olivia yang suka pamer harta seperti mobil baru dan emas batangan yang diunggah di media sosial.

Baca Juga: Kejati DKI tegaskan restorative justice tidak berlaku untuk Mario Dandy dan Shane Lukas, melainkan untuk AG

Kasus kedua yang viral itu pun langsung mendapat tanggapan cepat dari instansinya.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati langsung menonaktifkan Rafael Alun Trisambodo setelah sebelumnya menolak permintaan pengunduran diri dari ayah Mario Dandy Satriyo itu.

Kemensetneg juga melakukan hal sama dengan menonaktifkan Esha Rahmansyah Abrar.

Melansir laman Instagram @ kemensetneg.ri, Senin (20/3), Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara Eddy Cahyono Sugiarto di Jakarta, 19 Maret memberikan keterangan terkait Esha Rahmansah Abrar.

Baca Juga: Kisah dan karomah MASJID KERAMAT LUAR BATANG, tak pernah sepi dari pengunjung meski berusia ratusan tahun

Dia menulis, "Sehubungan dengan berkembangnya polemik di media sosial terkait flexing atau pamer harta dari istri salah seorang pejabat Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Sdr. Esha Rahmansah Abrar (Kasubbag Administrasi Kendaraan, Biro Umum Kemensetneg), dengan ini kami berikan beberapa penjelasan, sebagai berikut:

Kemensetneg memohon maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang telah menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat dan sebagai tindaklanjutnya, Sdr. Esha Rahmansah Abrar telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya, untuk memudahkan melakukan verifikasi terkait kebenaran informasi yang berkembang.