Keempat, kebijakan pemerintahan dibawah Presiden Soekarno tidak memberikan visa untuk atlet kontingen Israel dan Taiwan, ketika Indonesia jadi tuan rumah Asian Games IV, tahun 1962.
Kelima, keputusan tidak memberikan visa pada Atlet Israel ini jelas membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) berang, Presiden Soekarno memerintahkan Indonesia keluar dari Komite Olimpiade Internasional.
Hal ini dilakukannya sebagai tanda kebesaran bangsa yang tidak bergantung dengan kekuatan dunia.
Baca Juga: Selebgram Ajudan Pribadi ditangkap Polisi, diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan
Pidato anti imperialisme dan anti Israel yang mempengaruhi Indonesia, Presiden
Soekarno tetap teguh mempertahankan pendiriannya bahkan sampai kekuasaannya berakhir.
Dalam pidato ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-21, Presiden Soekarno mengungkapkan bagaimana Indonesia harus bangga sebagai bangsa yang konsekuen, berjiwa kemerdekaan, anti imperialisme, serta secara aktif tidak mengakui Israel.
Pada tahun 1962, ia juga pernah dengan tegas mengungkapkan, “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.”
Perjuangan besar Presiden Soekarno yang anti imperialisme itu, tentu harus diturunkan kepada anak cucu bangsa Indonesia, serta pemerintahan saat ini, yang tetap membela Palestina dan menentang segala bentuk imperialisme Israel.
Mari kita doakan arwah Soekarno atas jasa dan perjuangan besarnya.***
Artikel Terkait
Israel vonis pejuang Palestina dengan hukuman penjara 22 bulan karena alasan ini
Gempa seakan tak memberi efek jera Timur Tengah, kini serangan Israel tewaskan belasan warga Palestina
Timur Tengah kian mencekam, pemukim Israel ngamuk bakar rumah hingga mobil di Nablus
Seruan boikot kurma Israel bergelora di Eropa jelang Ramadan
Geger! MUI ikut dukung gerakan boikot kurma Israel jelang Ramadhan, ada apa?