Yevgeny Prigozhin, mengakui telah mengalami kerugian besar di Bakhmut.
Baca Juga: Sang Sultan Rans Nusantara FC tak mampu redam 10 pemain Persis Solo, kalah lagi 3 - 2
Ia juga sempat berseteru dengan para pemimpin militer Rusia atas kekurangan amunisi pasukannya.
Pada bulan Januari, Amerika Serikat menilai, Wagner Group memiliki sekitar 50.000 pejuang di Ukraina, termasuk 40.000 narapidana yang telah direkrut Prigozhin dari penjara Rusia.
Mereka dijanjikan pengampunan gratis jika mereka bertahan enam bulan di garis depan.
Baca Juga: Pecinta teh manis, coba beralih konsumsi teh pahit karena bisa menjaga kesehatan jantung dan kulit
Namun, pada Februari, ia mengatakan dia tidak lagi diizinkan mempekerjakan narapidana langsung dari penjara.
Pejabat Ukraina mengklaim, hampir 30.000 pejuang Wagner Group telah meninggalkan atau terbunuh atau terluka di Ukraina.
Yevgeny Prigozhin mengatakan ia telah berterima kasih kepada pemerintah Rusia atas peningkatan produksi amunisi.
Ia mengatakan orang-orangnya kagum setelah mengetahui mereka menerima pengiriman amunisi berlabel diproduksi pada tahun 2023.
"Amunisi sekarang diproduksi dalam jumlah besar, yang mencakup semua kebutuhan yang diperlukan", ujar Yevgeny Prigozhin.***
Artikel Terkait
Setahun digempur Rusia, Ukraina dapat pasokan drone super canggih dari AS
Dokter yang bantu persalinan 'pacar rahasia' presiden Rusia tewas misterius
Jerman dan Komisi Eropa yakin Cina tidak kirim senjata ke Rusia, tidak ada bukti
Tentara bayaran Wagner Rusia kekurangan amunisi, Yevgeny Prigozhin curiga disengaja
Ukraina tingkatkan pertahanan di kota Bakhmut, titik sentral pertempuran Rusia - Ukraina