JAKARTA INSIDER - Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.10 WIB meninggalkan duka bagi keluarga 17 korban meninggal dunia, termasuk anak-anak.
Tak hanya korban jiwa, akibat terbakarnya Depo Pertamina Plumpang juga menyebabkan sedikitnya 50 korban luka-luka, sejumlah rumah dan mobil terbakar.
Berdasarkan sejumlah video amatir yang ramai di media sosial, detik-detik sebelum kebakaran besar terjadi di Depo Pertamina Plumpang diawali dari satu titik api. Sekejap kemudian terdengar sejumlah ledakan hingga akhirnya api menyebar ke pemukiman penduduk.
Jarak antar rumah warga dengan Depo Pertamina Plumpang yang hanya 1,5 km membuat api dengan cepat merambat ke pemukiman dan menyebabkan banyak warga menjadi korban.
Pada sekitar pukul 02.19 WIB atau setelah enam jam, api baru berhasil dipadamkan.
Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang bukan yang pertama. Sebelum kejadian pada Maret 2023, Depo Pertamina Plumpang juga pernah mengalami kebakaran besar yang disebabkan oleh faktor human error di tahun 2009.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu, 18 Januari 2009. Saat itu kebakaran diduga diakibatkan oleh percikan api yang muncul dari gesekan alat pengambil sampel BBM dan slot ukur. Kepala Badan Reserse Mabes Polri saat itu, Jenderal Susno Duaji, menyebut kebakaran besar itu terjadi karena faktor kelalaian manusia.
Baca Juga: Menunggu kepastian dari Syarifah Haerunnisa, Asib Ali menolak pulang ke kampung halamannya, India
Sampel BBM biasanya diambil setiap hari pukul 05.00 WIB. Saat kejadian, sekitar pukul 18.00 WIB, tangki nomor 24 sedang menerima aliran BBM dari kapal tanker "Raising Star" yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok yang berjarak sekitar 5 km dari sana.
Sejarah Depo Pertamina Plumpang
Melansir laman resmi Pertamina, Depo Pertamina Plumpang telah beroperasi sejak tahun 1974 dengan kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Jakarta Utara ini bahkan disebut sebagai terminal paling penting karena bertugas memasok sekitar 20 persen kebutuhan harian BBM di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
Rata-rata per hari Depo Pertamina Plumpang mendistribusikan BBM dengan varian Premium, Bio Sola, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Turbo sebesar 16.504 dengan tujuan utama meliputi Jabodetabek.
Artikel Terkait
Rumah warga korban kebakaran depo Pertamina Plumpang Jakarta berhasil dipadamkan
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta, 13 orang tewas
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta, Menteri BUMN Erick Thohir janjikan ini
Korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang ada yang terbakar sekujur tubuh
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sebabkan 17 tewas, 50 korban luka-luka dan kerugian lainnya
Depo BBM Pertamina Plumpang sempat diusulkan dipindah, jauh dari pemukiman, kemana?
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang tewaskan puluhan orang, DPR minta Pertamina lakukan investigasi