JAKARTA INSIDER - Kebakaran terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam dan menelan korban jiwa.
Dilansir dari PMJ News (4/3), pihak kepolisian melaporkan bahwa 13 orang tewas akibat kebakaran tersebut, yang sebelumnya dilaporkan 17 orang.
Data terbaru tersebut berdasarkan informasi Posko kebakaran di Koramil 01/Koja.
Dari 13 korban yang meninggal dunia, 10 dewasa dan 3 anak-anak.
Belasan jenazah telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.
Sementara itu, 50 orang mengalami luka bakar, terdiri dari 49 dewasa dan 1 anak-anak, dan saat ini sedang dirawat di beberapa rumah sakit, seperti RSUD Koja, RS Tugu, RS Pelabuhan, RS Pertamina, dan RS Cipto Mangunkusumo.
Baca Juga: PeduliLindungi resmi berubah nama sejak 1 Maret 2023, begini fitur-fitur aplikasi penggantinya
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan proses identifikasi terhadap korban yang tewas, dan beberapa di antaranya mengalami luka bakar hingga 100 persen.
Proses identifikasi sedang dilakukan karena kondisi korban yang berbeda-beda.
“Proses identifikasi sekarang, karena kondisi korban ini kan ada yang utuh ada yang mengalami luka bakar sampai 100 persen,” pungkas Fadil.
Baca Juga: PeduliLindungi akan ganti nama, ini nama aplikasi penggantinya yang ternyata lebih lengkap fiturnya
Kebakaran yang terjadi sejak sekitar pukul 20.11 WIB ini bermula dari terbakarnya pipa bensin Pertamina.
Atas kejadian tersebut, diperkirakan terdapat korban meninggal dan luka bakar yang merupakan warga dua RW kelurahan Rawa Badak Selatan, Tanjung Priok.
Artikel Terkait
Gedung Kemenkumham Jaksel kebakaran, 20 tahanan WNA di evakuasi ke rumah detensi milik Ditjen Imigrasi
Alhamdulillah! Kebakaran di Kemenhumkam berhasil dipadamkan dan 20 WNA di evakuasi
Rumah mewah Tiko yang terbengkalai sudah dibersihkan petugas Pemadam Kebakaran, begini keadaannya sekarang
Menkopolhukam Mahfud MD ingatkan potensi kebakaran hutan dan lahan jelang Indonesia menjadi Ketua ASEAN
Percetakan di Ciracas Jakarta Timur kebakaran, kerugian ditaksir Rp2 miliar