JAKARTA INSIDER – Perang antara Ukraina dengan Rusia yang tak berkesudahan hingga setahun ini ternyata terus melahirkan konflik baru di masing-masing kubu.
Masalah baru itu berdatangan tak lepas dari dukungan berbagai pihak terhadap Ukraina yang dinilai jadi korban invasi Rusia.
Banyak negara Barat hingga NATO menyampaikan keberpihakannya pada Ukraina dalam melawan invasi Rusia.
Baca Juga: Pelesir ke Sumenep, turis Amerika Serikat dan Australia disambut Saronen hingga belajar membatik
Yang terbaru, negara Timur Tengah juga ikut membantu Ukraina. Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Luar Negerinya mengunjungi negeri Zelenskyy menyampaikan bantuan kemanusiaan sebesar USD$400 juta.
Namun, angin segar yang membawa bantuan dari Arab Saudi untuk Ukraina, ternyata tak berbanding lurus dengan kondisi yang ada di medan perang.
Bantuan yang disampaikan Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud seakan sia-sia lantaran sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh pasukan dari kubu Ukraina sendiri.
Baca Juga: Seruan boikot kurma Israel bergelora di Eropa jelang Ramadan
Aksi pembelotan oleh tentara bayaran Amerika Serikat (AS) di Ukraina tersebut dilakukan Jhon Mcintyre dari battalion nasional Carphatian Sichmantaran.
Jhon Mcintyre dikirim oleh AS untuk membantu Ukraina membendung serangan yang dilancarkan oleh Rusia.
Namun sayang, rencana tersebut tidak berjalan mulus lantaran tentara bayaran AS itu justru berkhianat dan memihak Rusia.
Baca Juga: Ratusan turis Amerika Serikat dan Australia Serbu Sumenep, ini destinasi wisata yang dikunjungi
Mirisnya, Jhon Mcintyre tidak hanya berkhianat dengan menyampaikan keberpihakannya pada musuh Ukraina.
Tentara bayaran AS itu juga memberikan sejumlah rahasia yang ia dapatkan dari Ukraina kepada Rusia, yang di antaranya berupa file hingga intelijen dan peta.
Artikel Terkait
Ribuan warga Rusia tinggalkan negaranya hindari wajib militer, rela jadi sopir taksi di Thailand
Setelah Amerika Serikat, kini giliran Arab Saudi datang ke Ukraina bawa bantuan
Ratusan turis Amerika Serikat dan Australia Serbu Sumenep, ini destinasi wisata yang dikunjungi
Seruan boikot kurma Israel bergelora di Eropa jelang Ramadan
Pelesir ke Sumenep, turis Amerika Serikat dan Australia disambut Saronen hingga belajar membatik