Pantas Mario Dandy aniaya David hingga sekarat, ternyata Rafael Alun Trisambodo sering lakukan ini

JAKARTA INSIDER - Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap David terus menjadi sorotan publik.

Pantas saja publik geram dengan ulah Mario Dandy karena dari penganiayaan tersebut menyebabkan David sekarat.

Kelakuan Mario Dandy yang menganiaya David hingga sekarat ternyata turut menyeret andil sang ayah yakni Rafael Alun Trisambodo.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Harga Pertamax hari ini naik jadi Rp13.300 per liter

Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai sikap brutal Mario Dandy yang melakukan penganiayaan terhadap David dipengaruhi banyak faktor, salah satunya, ialah pola asuh Rafael Alun Trisambodo yang tidak tepat.

Menurut Reza, pola asuh Rafael Alun Trisambodo pada Mario Dandy yang salah membuat kelakuan sang anak menjadi brutal dan tak terkendali sehingga tega menganiaya David hingga sekarat.

"Masih muda, pengasuhan pemanjaan secara berlebihan, bisa dipandang sebagai kondisi yang memunculkan faktor risiko pada yang bersangkutan. Jadi wajar kalau dia brutal seperti itu," ujar Reza, dikutip JAKARTA INSIDER dari Nu Online pada Rabu (1/3/2023).

Baca Juga: Live streaming Timnas Indonesia U-20 vs Irak di Piala Asia U-20 2023 hari ini langsung klik gratis

Reza menambahkan pola asuh yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo pada Mario Dandy bisa ditakar salah satunya lewat risk assessment tingkat kemandirian, baik kemandirian finansial maupun sosial.

"Semakin seseorang tidak mandiri maka semakin tinggi risiko perilaku kekerasannya. Ini yang publik sangkut pautkan dengan gaya hidup mewahnya," tambahnya.

Dampak dari pola asuh yang tidak tepat itu lanjur Reza alhasil mempengaruhi gaya hidup Mario Dandy yang gemar pamer harta atau flexing.

Baca Juga: Jam tayang Timnas Indonesia U-20 vs Irak di Piala Asia U-20 2023 hari ini, Simak jadwal RCTI Rabu 1 Maret 2023

Menurut Reza, kendaraan mewah yang digunakan pelaku mendorong peningkatan rasa percaya diri, lebih macho, chauvinistic, dan menurunkan pemikiran tentang konsekuensi perbuatannya.

Sama seperti seseorang saat membawa senjata, kata Reza.