JAKARTA INSIDER - Di balik kesuksesan Rusia menginvasi Ukraina, dirumorkan bahwa hal itu tidak lepas dari campur tangan tentara bayaran PMC Wagner Group.
Sejak genjatan senjata pecah, Rusia bersama tentara bayarannya berhasil menduduki sejumlah wilayah di Ukraina.
Bahkan dari awal penyerangan Rusia, wilayah Ukraina telah diduduki Negeri Beruang Merah hingga seluas 84.630 km².
Cakupan daerah yang berhasil direbut oleh Putin di antaranya adalah Krimea, Donetsk, hingga yang terparah Luhansk barhasil dikuasai Rusia sampai seluas 98.20 persen.
Keberhasilan Putin menginvasi Ukraina dengan menggunakan tentara bayaran PMC Wagner Group itu, ternyata mendapat perhatian dari diplomat Barat.
Mereka justru khawatir alat yang dipakai Rusia merebut alih kekuasaan daerah Ukraina akan berbalik menyerang kekuasaan Putin selaku Presiden Rusia.
Baca Juga: Real Madrid gagal petik kemenangan di Santiago Bernabeau
Sejatinya, meski saat ini Rusia masih aman di bawah kendali Putin, Barat menaruh perhatian serius terhadap keperkasaan PMC Wagner membantu operasi militer di beberapa wilayah Ukraina.
Atas dasar itu, Barat berfirasat suatu saat tentara bayaran tersebut membangkang hingga melakukan serangan terhadap Rusia.
"Munculnya perusahaan militer swasta Wagner Group dan tentara bayaran lainnya di luar struktur komando Angkatan Bersenjata Federasi Rusia telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan diplomat Barat bahwa suatu hari kelompok semacam itu dapat menjadi ancaman bagi stabilitas di Rusia sendiri," tulis Instagram @great_warr yang dikutip JAKARTA INSIDER, Sabtu, 25 Februari 2023.
Baca Juga: Genap setahun invasi Ukraina, Rusia dilanda ketidakharmonisan hingga ada tudingan pengkhianatan
Kekhawatiran diplomat Barat itu merupakan respon atas apa yang disampaikan Presiden Chechnya yang juga memiliki mimpi untuk membangun kelompok militer.
Dalam sebuah unggahan Telegram, Ramzan Kadyrov mengatakan, dirinya bercita-cita seperti apa yang dilakukan Yevgeny Prigozhin, yakni berhasil membantu Rusia dengan pasukan bayaran nya.
Artikel Terkait
Semakin panas, AS terang-terangan sebut Rusia tidak akan memperoleh kemenangan di Ukraina
Ukraina berulah, obok-obok Belarusia agar bergabung dengan Rusia ke medan perang
Genap setahun invasi Ukraina, Rusia dilanda ketidakharmonisan hingga ada tudingan pengkhianatan
Real Madrid gagal petik kemenangan di Santiago Bernabeau
Nasib Oknum Kades yang minta perpanjangan masa jabatan di Bengkayang, berakhir di jeruji besi gegara sabu-sabu