JAKARTA INSIDER - Iran telah memberlakukan sanksi terhadap 36 individu dan entitas dari Uni Eropa dan Inggris.
Hal sebagai tanggapan atas tindakan serupa yang diambil oleh Uni Eropa terhadap Iran atas penanganan protes yang telah berlangsung selama beberapa bulan.
Iran telah menempatkan nama-nama ini pada kategori "daftar sanksi untuk mendukung terorisme dan kelompok teroris" dan untuk "campur tangan dalam urusan dalam negeri... mengobarkan kekerasan dan kerusuhan," menurut pernyataan dari kementerian luar negeri Iran.
Baca Juga: Kematian misterius sejumlah tokoh Rusia saat perang Ukraina, benarkah karena dihabisi?
Sanksi tersebut menargetkan perusahaan militer, menteri, dan anggota parlemen dari berbagai negara Eropa, baik di tingkat nasional maupun di Parlemen Eropa.
Sanksi tersebut termasuk pemblokiran rekening dan transaksi di bank-bank Iran dan larangan penerbitan visa dan masuk ke negara tersebut.
Dalam langkah terpisah, UE telah memberlakukan pembekuan aset dan larangan visa terhadap Iran.
Baca Juga: Tak ajukan banding! Sanksi mutasi bersifat demosi satu tahun diterima Bharada E
menteri pendidikan dan kebudayaan dan 30 lainnya sebagai bagian dari sanksi putaran kelima sejak protes nasional dimulai.
Protes di Iran dimulai setelah kematian Mahsa Amini pada September 2022.
Ia meninggal dalam tahanan setelah ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian bagi perempuan Iran.
Baca Juga: Elit Rusia ditemukan tewas, kecelakaan atau terkait perang Ukraina?
Sejak saat itu gelombang protes terhadap Iran tak hanya berlangsung di dalam negeri namun juga mendapat kecaman internasional.
Bahkan di ajang Piala Dunia 2022 di Qatar, protes terhadap Iran bergema di stadion.***
Artikel Terkait
Di tengah kontroversi yang kini sedang bergejolak di Teheran, Iran akan pasok ribuan drone ke China
Balas serangan drone mematikan di Isfahan, Iran berhasil tewaskan 2 perwira Israel
Khawatir Iran gunakan nuklir balas serangan di Isfahan, Israel buka semua opsi untuk cegah gempuran Teheran
Cara transaksi baru Iran dan Rusia saat kena sanksi Blok Amerika Serikat dan perang Ukraina
Selain Iran, hubungan Rusia dan China semakin akrab, Putin sebut prioritas kebijakan luar negeri