JAKARTA INSIDER - Seakan tak mampu melawan Gaza dan Palestina, Israel kini meminta dunia untuk mengirimkan bantuan sebanyak 370 tentara cadangan.
Israel kini meminta dunia untuk mengirimkan bantuan yakni tentara cadangan sebanyak 370 personil untuk berperang di Gaza.
Hal demikian merupakan kesepakatan dan kebijakan dari pemerintah Israel sendiri, yang menyatakan meminta bantuan untuk mengirimkan tentara cadangan.
Baca Juga: Pasukan Brigade Al Qassam Berhasil Pukul Mundur Pasukan Israel di Beit Hanoun, 5 Tewas!
Keputusan pemerintah Israel untuk menduduki Kota Gaza menimbulkan kecemasan bukan hanya karena risiko politik dan militer, melainkan juga akibat ongkos ekonomi yang semakin menekan negeri itu setelah lebih dari 22 bulan perang berlangsung.
Hingga kini, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum berhasil mencapai tujuan yang dicanangkan dalam operasi militer “Kereta Gideon 1”.
Baca Juga: Cerai Verstek dan Verzet dalam Hukum Acara Perdata Indonesia
Operasi itu sendiri telah menelan biaya sekitar 7,2 miliar dolar AS. Kini, rencana operasi lanjutan, “Kereta Gideon 2”, diperkirakan akan menambah beban fiskal sebesar 3,3 miliar dolar AS.
Sementara defisit anggaran 2025 diproyeksikan melonjak menjadi 5,2 persen.
Sejak awal perang, Israel telah memanggil sekitar 370 ribu tentara cadangan melalui mekanisme darurat yang disebut Perintah 8.
Baca Juga: Hukum Perceraian Verstek di Indonesia: Syarat, Prosedur, dan Risikonya
Langkah itu memungkinkan mobilisasi massal tanpa perlu persetujuan penuh dari parlemen.
Namun, harga yang harus dibayar sangat tinggi:
• 110 juta dolar AS per hari: ongkos pemeliharaan tentara cadangan.
Artikel Terkait
6 Negara Eropa yang Bisa Dikunjungi WNI Tanpa Visa Schengen
Turki Kini Membangun Shelter Bom di Berbagai Wilayah, Persiapan Perang?
Hukum Perceraian Verstek di Indonesia: Syarat, Prosedur, dan Risikonya
Cerai Verstek dan Verzet dalam Hukum Acara Perdata Indonesia
Pasukan Brigade Al Qassam Berhasil Pukul Mundur Pasukan Israel di Beit Hanoun, 5 Tewas!