"Entitas Israel, yang secara konsisten mengincar stabilitas kami dan menebar perpecahan sejak jatuhnya rezim sebelumnya, kini kembali berupaya mengubah tanah suci kami menjadi arena kekacauan tanpa akhir," ujarnya.
"Kami tidak takut akan perang. Kami telah menghabiskan hidup kami menghadapi tantangan dan membela rakyat kami, tetapi kami mengutamakan kepentingan rakyat Suriah di atas kekacauan dan kehancuran."
Sejauh ini, setidaknya 169 orang tewas dalam kekerasan di Suriah selatan dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, pemantau perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan lebih dari 360 orang tewas.
Pernyataan Sharaa muncul setelah pemerintah Suriah dan pemimpin Druze, Sheikh Yousef Jarbou, mengumumkan gencatan senjata baru di kota tersebut dan mengatakan bahwa tentara telah mulai menarik diri dari Suwayda. Puluhan kendaraan militer Suriah terlihat meninggalkan kota tersebut semalaman.***
Artikel Terkait
Donald Trump Berikan Pujian Tinggi Untuk Presiden Prabowo Subianto Usai Negosiasi Tarif Dagang AS dan Indonesia
8 Negara dengan Tank Tempur Terkuat di Dunia 2025, Ada Rusia Hingga India!
Polda Metro Jaya Mencatat 49 Kasus Kecelakaan di Jakarta Selama Operasi Patuh Jaya 2025
5 Tempat Terbaik Belajar Bahasa Inggris di Jakarta: Pilihan Favorit untuk Mahir Berbahasa Internasional
Heboh Pemkab Indramayu Keluarkan Surat Pengusiran Terhadap Wartawan, PWI Ciayumajakuning: Ini Soal Hak dan Pembungkaman Kritik Lewat Birokrasi!