"Informasi yang sudah mengalami cloning atau framing bisa membuat persepsi publik menjadi bias," sambungnya.
Selain untuk memberikan informasi yang lebih jernih, konten monolog tersebut juga diharapkan dapat mempererat komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, memperkecil jarak antara pemimpin dan masyarakat, serta membangun kepercayaan berdasarkan kejujuran dan keaslian pesan.
Langkah Wakil Presiden Gibran Rakabuming ini dinilai sebagai inovasi dalam pola komunikasi politik nasional, di tengah era digital yang penuh dengan tantangan informasi palsu.
Baca Juga: LG batal investasi proyek baterai RI, Pengamat ekonomi: Dampaknya bisa goyang harga pangan
Dengan berbicara langsung melalui platform terbuka seperti YouTube, Gibran berusaha memastikan bahwa kebijakan dan pemikiran pemerintah dapat dipahami dengan utuh, tanpa terpengaruh interpretasi yang salah.
Ke depan, pemerintah berharap pola komunikasi langsung seperti ini bisa diadopsi lebih luas oleh pejabat negara lainnya, agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga penerima informasi yang benar dan bertanggung jawab.***
Artikel Terkait
Tak disangka! Inilah alasan Prabowo tunjuk Jokowi wakili Indonesia di pemakaman Paus Fransiskus
Israel absen di pemakaman Paus Fransiskus, ketegangan dengan Vatikan makin memanas
Begini klarifikasi mutasi plat nomor mobil Lexus Dedi Mulyadi usai viral tunggakan pajak
Gubernur DKI Pramono Anung sebut Bunda Iffet tokoh pemersatu musisi Indonesia
Tok! Sah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wajibkan ASN Naik Transportasi Umum, Tapi Hanya Tiap Rabu