JAKARTA INSIDER - Ukraina mengarak dua tahanan perang yang merupakan anggota militer Rusia akan tetapi memiliki kebangsaan China.
Ukraina mengarak dua warga china yang bergabung bersama Rusia untuk memerangi Ukraina, dua warga China tersebut berhasil diamankan oleh militer Ukraina di wilayah Donetsk.
Sejak awal pemerintahan Donald Trump, Amerika Serikat semakin memberikan dukungan yang sedikit terhadap Ukraina.
Dengan berkurangnya dukungan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Rusia meningkatkan serangannya dengan dukungan China secara diam-diam, pilihan bagi Kyiv pun semakin menipis.
Setelah penyangkalan langsung China terhadap warganya yang berperang mendukung Rusia, Ukraina memutuskan untuk mengambil beberapa tindakan drastis.
Baca Juga: 10 fakta Negara Maldives atau Maladewa, punya ribuan Pulau dan mayoritas penduduk beragama Islam
Dengan persetujuan Presiden Volodymyr Zelensky, militer Ukraina memutuskan untuk memamerkan warga negara China yang ditangkap sebagai tawanan perang atau PoW dalam konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun di Ukraina.
Mengungkapkan identitas tawanan perang dan memamerkannya di depan wartawan dan kamera media dianggap sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.
Namun Kyiv tetap memutuskan untuk melakukannya—hanya untuk membuktikan bahwa Beijing salah.
Baca Juga: Cegah Pencurian Pelat Besi JPO, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno Akan Lakukan Hal Ini
Minggu lalu, Presiden Zelensky mengatakan bahwa ada 155 warga negara China yang berperang melawan Kyiv di wilayah Ukraina.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan, "Kami ingin menegaskan kembali bahwa China bukanlah pemrakarsa krisis Ukraina, dan China juga bukan pihak yang berpartisipasi."
Artikel Terkait
Mengatasi permasalahan metabolik dengan teknologi Laser untuk kesehatan yang lebih baik
Peresmian Cagar Budaya baru di Depok: Melestarikan warisan sejarah lokal
Kemenkes kecam keras aksi bejat oknum Dokter Kandungan yang lecehkan pasien di Garut
Rincian kerja sama strategis dari lawatan Presiden Prabowo ke Timur Tengah dan Turki
Oknum Dokter Cabul resmi jadi Tersangka, terancam hukuman 12 tahun penjara