JAKARTA INSIDER - Ribuan warga Turki melakukan aksi demonstrasi dan turun ke jalan usai rival Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ekrem Imamoglu dijatuhkan hukuman penjara atas tuduhan korupsi.
Ekrem Imamoglu ditetapkan oleh Pengadilan Turki sebagai tersangka kasus dugaan korupsi, hal ini juga yang memicu aksi demonstrasi masyarakat Turki.
Aksi demonstrasi warga Turki merupakan aksi demo dan protes gelombang besar usai rival utama Presiden Erdogan dijatuhkan hukuman penjara.
Langkah hukum terhadap Imamoglu menuai kritik tajam dari partai oposisi utama, para pemimpin Eropa, serta ratusan ribu demonstran yang menilai tindakan tersebut bermuatan politik dan tidak demokratis.
Dalam proses pengadilan yang berlangsung, makin banyak tanda-tanda bahwa masalah hukum yang dihadapi Imamoglu justru memperkuat oposisi terhadap pemerintahan Erdogan yang telah berkuasa selama 22 tahun.
Sebanyak hampir 15 juta anggota dan non-anggota Partai Rakyat Republik (CHP) berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara di seluruh negeri untuk memilih atau mendukung Imamoglu sebagai calon presiden di masa depan.
Partai tersebut melaporkan bahwa lebih dari 13 juta pemilih dari kalangan non-anggota memberikan suara mereka, menunjukkan bahwa Imamoglu, yang kini berusia 54 tahun, memiliki dukungan luas di luar lingkup partai.
Ketua CHP menyebut hasil pemilihan ini sebagai indikasi kuat akan perlunya pemilihan umum lebih awal.
"Ini adalah bentuk perlawanan rakyat terhadap rezim yang menindas," katanya dalam pidato di markas besar partai di Istanbul, dilansir Reuters.
Imamoglu sendiri menolak semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya, dengan menyebutnya sebagai "fitnah dan tuduhan yang tidak masuk akal". Ia juga menyerukan aksi protes nasional pada hari Minggu.
Artikel Terkait
Utusan Khusus Staf Amerika Serikat bertemu dengan Delegesi Ukraina di Arab Saudi, keduanya membahas Fasilitas Energi
Utusan Khusus AS bertemu dengan Delegasi yang dipimpin Menhan Ukraina di Arab Saudi, keduanya sepakat membahas proposal energi
Bareskrim Polri Mulai Selidiki Kasus Pengiriman Kepala Babi ke Kantor Majalah Tempo, Publik Berikan Simpati dengan Kirim Karangan Bunga
Meski dalam kondisi konflik dan perang, sebanyak 80.000 warga Muslim Palestina melakukan itikaf di Masjid Al Aqsa
Dirjen Wakaf Islam di Yerusalem sebut sebanyak 80.000 warga Muslim Palestina lakukan itikaf di Masjid Al Aqsa meski dalam pengawasan Israel