Terkait tudingan bahwa guru dan nakes tersebut berasal dari TNI/Polri, Bupati Yahuli dengan tegas membantah.
Baca Juga: Waspada! Ini 6 ciri umum gangguan kiriman santet dari orang iri dengki
“Itu 100% tidak benar. Proses rekrutmen kami terbuka dan diketahui publik. Setelah rekrutmen, para pendeta mendoakan dan mereka menandatangani perjanjian kerja sama.
Jika ada yang mengatakan mereka anggota TNI/Polri dan memiliki bukti, silakan tunjukkan kepada saya. Kalau benar, saya siap mundur dari jabatan Bupati,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa pemerintah memiliki etika dan moral dalam memimpin serta tidak akan menyelundupkan hal-hal seperti yang dituduhkan.
“Rekrutmen ini terjadi sejak 2021. Kami ingin memastikan regenerasi guru yang siap menghadapi tantangan global.
Kami tidak ingin masa depan daerah ini suram karena keterbatasan kemampuan membaca dan menulis. Ini adalah upaya kami mempersiapkan generasi yang lebih baik,” tutup Bupati Yahuli. ***
Artikel Terkait
Nasib pilot Susi Air setelah datang ultimatum dari KKB Papua untuk minta uang tebusan Rp 5 miliar
Akhirnya Jokowi buka suara soal pembebasan Pilot Susi Air yang disandera KKB Papua: Lakukan semua semua jurus!
Kapolda Papua tegaskan 3 hal ini saat negosiasi pembebasan Pilot Susi Air dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya
Aksi mengerikan kelompok KKB Papua, perpustakaan SMAN 1 Ilaga dibakar
Guru Korban Serangan KKB di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Berhasil Dievakuasi, Brigjen Faizal Ramadhani: Tindakan Biadap dan Sangat Keji!