Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli Tegaskan Korban Serangan KKB Tidak Terkait dengan TNI-Polri, Murni Rekrutmen Sipil

photo author
- Senin, 24 Maret 2025 | 12:24 WIB
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, S.H (tengah) menjelaskan bahwa para guru dan tenaga medis korban serangan KKB di Distrik Anggruk tidak terkait dengan TNI-Polri namun murni karyawan sipil. (Humas Polri)
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, S.H (tengah) menjelaskan bahwa para guru dan tenaga medis korban serangan KKB di Distrik Anggruk tidak terkait dengan TNI-Polri namun murni karyawan sipil. (Humas Polri)

JAKARTA INSIDER - Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, S.H., mengonfirmasi adanya penyerangan di Puskesmas dan Sekolah YPK Anggruk pada Jumat, 21 Maret 2025.

Dalam keterangannya di Dekai, ia menyampaikan bahwa upaya evakuasi sempat terkendala cuaca.

“Pada Sabtu, 22 Maret, cuaca tidak memungkinkan untuk mengevakuasi korban. Namun, hari ini, Minggu, 23 Maret, puji Tuhan cuaca cerah, sehingga kami mengerahkan seluruh kekuatan, termasuk tiga helikopter TNI dan lima pesawat sipil, untuk mengevakuasi korban dari Anggruk ke Jayapura. Wakil Bupati juga langsung turun ke lokasi,” ujar Bupati Yahuli.

Baca Juga: Guru Korban Serangan KKB di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Berhasil Dievakuasi, Brigjen Faizal Ramadhani: Tindakan Biadap dan Sangat Keji!

Bupati Yahuli mengonfirmasi data terbaru bahwa peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, tiga luka berat, empat luka ringan, dan tiga orang lainnya selamat.

Ia menegaskan bahwa informasi yang sebelumnya beredar, menyebutkan enam hingga tujuh korban meninggal, tidak benar setelah dilakukan verifikasi di lokasi.

“Karena keterbatasan alat kesehatan di sini, kami meminta pilot membawa korban ke Jayapura agar mendapatkan perawatan yang lebih baik. Kami turut berdukacita atas kepergian tenaga guru yang meninggal dunia. Semoga jasa, pengabdian, dan pelayanannya diterima di sisi Tuhan. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan,” tambahnya.

Baca Juga: 4 tanda tubuh anda terkena sihir dan serangan gaib yang dikirim orang iri dengki

Bupati Yahuli menyebutkan bahwa peristiwa ini merupakan kejadian luar biasa yang mengejutkan banyak pihak. Selama 64 tahun sejak Injil masuk ke daerah tersebut, kejadian serupa tidak pernah terjadi.

“Kami biasa merasakan keamanan dan ketenangan. Namun, kali ini kami semua, termasuk pemerintah, masyarakat, dan gereja, terkejut dan syok atas kejadian ini. Kami merasa hal ini seharusnya tidak terjadi di daerah terpencil seperti ini,” tegasnya.

Menanggapi isu yang beredar terkait status guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Anggruk, Bupati Yahuli menegaskan bahwa mereka bukan tenaga baru. Mereka telah direkrut sejak 2021 melalui proses terbuka.

Baca Juga: Utusan Khusus AS bertemu dengan Delegasi yang dipimpin Menhan Ukraina di Arab Saudi, keduanya sepakat membahas proposal energi

“Kami selalu menyampaikan di berbagai forum bahwa persyaratan rekrutmen adalah wajib beragama Kristen, percaya pada Yesus sebagai Tuhan, telah dibaptis, dan bersedia menjadi guru misionaris.

Proses verifikasi berlangsung selama 30 hari di Jayapura, memastikan latar belakang pendidikan S1 atau S2 di bidang pendidikan atau disiplin lain yang ingin mengajar,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kasan Mulyono

Sumber: Humas Polri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X