JAKARTA INSIDER - Militer Israel dengan kelompok pejuang Hezbollah sepakati adanya gencatan senjata pada Rabu (27/11).
Hezbollah dan Israel sepakati adanya gencatan senjata antara dua belah pihak usai intervensi Amerika Serikat dan Prancis.
Gencatan senjata antara Hezbollah dan Israel telah disepakati dan akan berlangsung selama 60 hari terhitung dari tanggal 27 November 2024.
Baca Juga: Kebakaran di Mall Grand Indonesia, api bersumber dari sebuah restoran di lantai 3
Hezbollah dan Israel telah berpelang selama 14 bulan, Hezbollah sendiri melakukan penyerangan terhadap Israel sebagai aksi dalam membela Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui gencatan senjata dan begitu pula kabinet keamanannya.
Kesepakatan gencatan senjata ini dicapai dengan intervensi Amerika Serikat dan Prancis.
Baca Juga: Anies Baswedan sampaikan tiga pesan penting untuk calon Pemimpin Jakarta hasil Pilkada 2024
Ada 13 poin penting dalam isi perjanjian gencatan senjata antara Hezbollah dengan Israel, yakni diantaranya :
1. Hezbollah dan semua kelompok militan bersenjata lainnya di wilayah Lebanon tidak akan melakukan operasi ofensif apa pun terhadap Israel.
2. Sebagai balasannya, Israel tidak akan melakukan operasi militer ofensif apa pun terhadap target di Lebanon, (darat, udara, atau laut).
Artikel Terkait
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebut Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Dewan Pertahanan Nasional
Pesawat Rusia Azimuth Airlines terbakar saat mendarat di Turki, 95 orang dievakuasi
Rocky Gerung sebut Menteri Keuangan Sri Mulyani konyol terkait kenaikan PPN hingga 12 Persen
Anies Baswedan sampaikan tiga pesan penting untuk calon Pemimpin Jakarta hasil Pilkada 2024
Kebakaran di Mall Grand Indonesia, api bersumber dari sebuah restoran di lantai 3