"Negara ini akan dianggap sebagai milik Jokowi ketika nepotisme dibiarkan tumbuh. Maka dari itu wajar jika Anwar Usman melawan, dia mendapat 'jaminan' untung 'menang'," sambung Dedi.
Baca Juga: Kebijakan rasional PDIP: Analisis dosen UNAIR tentang Jokowi dan Megawati
Pernyataan kontroversial dari Anwar Usman ini juga mendapat kritik tajam dari Direktur RISE Institute, Anang Zubaidy.
Menurut Anang, pembelaan diri yang disampaikan Anwar Usman justru merendahkan martabat dan citranya sebagai seorang hakim konstitusi.
"Artinya bentuk pembelaan diri yang disampaikan Anwar Usman itu bentuk pembelaan diri yang tidak perlu. Yang menurut hemat saya justru merendahkan citra dan martabat beliau," ujar Anang.
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami bahwa fenomena dinasti politik dan intervensi politik semacam ini bukan hanya mengancam prinsip demokrasi, tetapi juga integritas lembaga-lembaga kenegaraan.
Baca Juga: Jokowi: Harga beras naik, petani senang harga gabah bisa naik menembus Rp7.400
Kehadiran dinasti politik yang semakin merajalela dan intervensi terhadap keputusan lembaga hukum dapat melemahkan fondasi demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah.***
Artikel Terkait
Jokowi: Harga beras naik, petani senang harga gabah bisa naik menembus Rp7.400
Kebijakan rasional PDIP: Analisis dosen UNAIR tentang Jokowi dan Megawati
Tanggapi krisis air minum, Presiden Jokowi setujui rencana Inpres atau instruksi presiden tentang air minum
Relawan Rumah Jokowi kecewa, lepas baju di depan Puan Maharani, serukan dukungan untuk Ganjar
Pembuktian netralitas Jokowi: Tindakan nyata diperlukan, bukan sekadar omongan