JAKARTA INSIDER - Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk seiring berlanjutnya konflik antara Gaza dan Israel.
Informasi terkini menyebutkan bahwa lebih dari 123.500 warga Palestina telah terlantar akibat pertempuran yang berkecamuk selama beberapa hari terakhir.
Situasi ini menciptakan kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pertempuran yang melibatkan tembakan roket, serangan udara, dan pertempuran darat telah berlangsung selama beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Israel luncurkan Operasi Pedang Besi untuk atasi ancaman serangan Hamas
Warga Palestina di Gaza terutama menjadi korban akibat serangan intensif dari pihak Israel.
Hingga saat ini, dilaporkan bahwa lebih dari 687 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka, sementara di pihak Israel, lebih dari 900 orang tewas dan ribuan lainnya terluka parah.
Situasi ini merupakan serangan paling mematikan yang dialami Israel dalam beberapa dekade terakhir.
Massa pengungsian juga terus meningkat di Gaza, dengan lebih dari 187.518 warga yang mengungsi.
Baca Juga: Iron Dome: Sistem pertahanan udara yang perkuat keamanan negara Israel
Sebagian besar dari mereka mencari perlindungan di sekolah-sekolah UNRWA.
Situasi ini mengingatkan pada eskalasi konflik serupa yang terjadi pada 2014.
Selain korban jiwa dan pengungsian, infrastruktur di Gaza juga mengalami kerusakan signifikan.
Beberapa sekolah dan fasilitas kesehatan rusak parah, menghambat upaya penyelamatan dan perawatan medis bagi para korban.
Artikel Terkait
Eskalasi konflik di Timur Tengah, Perdana Menteri Israel resmikan keadaan perang melawan Gaza
Israel luncurkan Operasi Pedang Besi untuk atasi ancaman serangan Hamas
Iron Dome: Sistem pertahanan udara yang perkuat keamanan negara Israel
Konflik Israel dan Palestina menurut pandangan dari pengamat politik Timur Tengah dan dunia islam
Mencekam, WNI ini terjebak di Gaza Palestina yang sedang berkonflik dengan Israel: Kami terus intens…