JAKARTA INSIDER - Dalam dunia politik yang penuh dinamika, terkadang keputusan yang diambil oleh para pemimpin dapat mengundang beragam spekulasi dan analisis.
Salah satu keputusan yang menghebohkan adalah deklarasi pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Keputusan ini membuat banyak pihak terkejut, dan salah satu yang memberikan analisis menarik adalah Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN dan pemenang konvensi Partai Demokrat tahun 2014, telah memberikan pandangannya mengenai duet Anies-Cak Imin.
Baca Juga: Setelah dikhianati oleh koalisi Anies Baswedan, AHY: mari kita buka lembaran baru!
Ia mengungkapkan bahwa pemilihan Cak Imin tidak lepas dari keinginan Anies Baswedan untuk memiliki pasangan yang berani.
Dahlan Iskan menggambarkan bahwa Anies sebelumnya mempertimbangkan beberapa nama seperti Khofifah Indar Parawansa dan Mahfud MD, namun mereka tidak bersedia.
Anies bahkan pernah menyebut salah satu kriteria calon wapresnya adalah haruslah pemberani.
Setelah beberapa usaha untuk mencari pasangan yang berani tidak berhasil, munculah nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Anies dan Muhaimin bersatu, akademisi anggap ini sebagai lambang persatuan Muhammadiyah dan NU
Munculnya AHY sebagai kandidat wakil presiden diikuti oleh berbagai spekulasi dan ramainya gambar Anies-AHY yang beredar luas.
Namun, tak lama setelah munculnya AHY sebagai kandidat potensial, Cak Imin tiba-tiba muncul dengan keberaniannya.
Partai Nasdem langsung mengumumkannya sebagai pasangan Anies Baswedan.
Keputusan ini membuat Partai Demokrat terlihat kaget, dan tindakan mencopot gambar Anies-AHY menunjukkan betapa sulitnya situasi.
Artikel Terkait
Isu Demokrat tinggalkan koalisi karena PKB jadi Cawapres, PKS tetap dukung Anies Baswedan sebagai capres
Anies-Muhaimin, gabungan kuat NU dan PKS menuju kemenangan Pilpres 2024
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersantai dengan keluarga setelah pisah dengan Anies Baswedan
Anies dan Muhaimin bersatu, akademisi anggap ini sebagai lambang persatuan Muhammadiyah dan NU
Setelah dikhianati oleh koalisi Anies Baswedan, AHY: mari kita buka lembaran baru!