Meski menuai pro kontra di negeri sendiri, program MBG bikin pemimpin dunia kagum dan ingin belajar dari Indonesia

Salah satu usulan yang mengemuka adalah dengan menerapkan sistem hibrida agar jangkauan program bisa lebih luas dan merata.

"Saya minta Kepala BGN dan seluruh tim berpikir inovatif dan kreatif. Bagaimana caranya kita percepat? Pakai sistem hibrida atau bagaimana? Karena rakyat kita sangat membutuhkan dan sangat mengharapkan," tegas Prabowo.

Sebagai target besar, program MBG direncanakan menjangkau hingga 82,9 juta penerima manfaat dengan proyeksi anggaran mencapai Rp1,2 triliun per hari.

Baca Juga: Momen bersejarah! Didit Prabowo rayakan ultah dengan kumpulkan anak Presiden RI 1-8, AHY beberkan momen akrab yang terjalin

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa anggaran untuk tahun 2025 sebesar Rp71 triliun sudah disiapkan, dan kemungkinan akan ada tambahan Rp100 triliun pada September 2025 mendatang.

Namun di tahun 2026, jika program ini sudah berjalan penuh di 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), kebutuhan anggaran tahunan diprediksi meningkat drastis hingga mencapai Rp360 triliun sampai Rp400 triliun per tahun.

Dadan menjelaskan bahwa hingga kini sudah ada 1.050 SPPG yang beroperasi bekerja sama dengan berbagai UMKM lokal. Menindaklanjuti instruksi Presiden, BGN juga akan menambah 1.542 SPPG baru melalui anggaran APBN, dengan prioritas pembangunan di wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).

Baca Juga: Targetkan kemenangan Indonesia vs Bahrain di GBK, Patrick Kluivert siapkan rotasi pemain

"Memang untuk menjangkau daerah 3T ini kita harus melakukan intervensi langsung dari pemerintah lewat APBN. Karena kalau tidak, sulit menjangkau daerah tersebut," terang Dadan.

Program MBG diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menjadi model bagi negara lain dalam merancang program serupa.

Keberhasilan program ini tak hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di mata dunia sebagai negara yang serius memperhatikan isu gizi dan kesehatan rakyatnya.***