JAKARTA INSIDER - Mudik Lebaran 2025 diprediksi mengalami lonjakan pemudik yang signifikan, terutama pada tanggal 29-30 Maret sebagai puncak arus mudik.
Sejumlah jalur utama seperti Tol Trans Jawa, Jalur Pantura, dan Jalur Lintas Sumatra diperkirakan akan mengalami kepadatan tinggi.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi kemacetan, termasuk rekayasa lalu lintas seperti sistem one way, contraflow, dan ganjil-genap di titik-titik rawan macet.
Baca Juga: Mencegah Diabetes dengan teknologi Laser untuk kesehatan yang lebih baik
Dikutip dari laman www.astra-daihatsu.id di Tol Trans Jawa, kepadatan diprediksi terjadi di ruas tol Cikampek hingga Brebes Timur, terutama di rest area dan gerbang tol utama.
Pemudik diimbau untuk mengisi bahan bakar dan beristirahat sebelum memasuki jalur padat guna menghindari antrean panjang di rest area yang sering menjadi penyebab kemacetan.
Sementara itu, Jalur Pantura tetap menjadi favorit bagi pemudik non-tol, tetapi juga berpotensi mengalami kepadatan, terutama di daerah pasar tumpah dan perlintasan sebidang kereta api.
Baca Juga: Kesehatan Mpok Atiek terjaga dengan teknologi Laser, ini rahasia tetap awet muda?
Petugas kepolisian akan dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di titik-titik kritis guna memperlancar arus kendaraan.
Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga dapat menjadi kendala dalam perjalanan. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di beberapa daerah yang dapat mempengaruhi kondisi jalan dan memperlambat perjalanan.
Oleh karena itu, pemudik diimbau untuk selalu mengecek prakiraan cuaca sebelum berangkat dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima.
Kementerian Perhubungan juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum guna mengurangi kepadatan di jalan raya.
Sejumlah tambahan perjalanan kereta api, bus, dan kapal laut telah disiapkan untuk mengakomodasi lonjakan penumpang.