JAKARTA INSIDER – Banyak orang menduga bahwa surga dan neraka persis seperti dilukiskan Al-Qur’an.
Di mana di surga ada sungai-sungai dari madu, ada dari khamr yang tidak memabukkan, ada makanan-makanan lezat dan sebagainya.
Namun, Cendekiawan Muslim Indonesia Prof HM Quraish Shihab menuturkan bahwa gambaran Al-Qur’an tentang surga dan neraka hanya sebuah perumpamaan.
“Yang harus kita garis bawahi bahwa ketika Allah berbicara tentang surga dan hari kemudian tidak disebutkan dengan jelas. Jadi, apa yang dilukiskan oleh Al-Qur’an dan sunnah kepada kita itu hanyalah perumpamaan, tidak sama persis,” tuturnya dalam YouTube Quraish Shihab, melansir NU Online pada Minggu (22/1/2023).
Baca Juga: Kabar gembira bagi pecinta pecinta Majelis Dzikir: Berlimpah pahala, dekat dengan jalan surga
Prof Quraish dalam penuturannya mengatakan, begitu hebat ganjaran yang diperoleh orang-orang yang beramal shaleh di dunia ini.
Sebaliknya, begitu keras siksa Tuhan terhadap orang-orang yang durhaka.
“Al-Qur’an berbicara tentang surga dan dinyatakan bahwa seseorang yang masuk surga bukan karena amal, tetapi karena anugerah Tuhan. Jadi, manusia mendapatkan kedudukan di akhirat itu karena anugerah Tuhan,” tandasnya.
Baca Juga: Naudzubillah min dzalik, inilah 7 golongan manusia yang tidak bisa mencium bau surga
“Tetapi, neraka bisa didapatkan seseorang akibat amal perbuatan manusia. Dampak perbuatan buruk manusia adalah diberikannya siksa dan dampak perbuatan baik adalah kenikmatan surgawi yang diberikan berkat anugerah Tuhan,” sambung Prof Quraish.
Menurut penulis Tafsir Al-Misbah, di dalam Hadits telah disebutkan bahwa kehidupan akhirat memiliki hal-hal yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, tidak pernah terlintas oleh pikiran.
Prof Quraish melanjutkan, jika tidak terlintas oleh pikiran, tidak terlihat oleh mata, maka tidak ada kata yang dapat menggambarkannya.