JAKARTA INSIDER - Hasan al Bashri adalah seorang Tabi'in yang banyak belajar kepada para sahabat.
Sehingga dia tampil sebagai salah satu ulama terkemuka dalam peradaban Islam. Suatu waktu seseorang datang kepada Hasan al Bashri.
Dia mengadukan soal masa paceklik yang menimpa wilayahnya. Hasan Al Bashri lantas berkata kepadanya, “Beristighfarlah kepada Allah.”
Baca Juga: Besok batas hari terakhir kejaksaan serahkan berkas perkara Teddy Minahasa ke Polda Metro Jaya
Selang beberapa saat, ada lagi seseorang yang datang. Dia mengeluhkan kemiskinan yang menghimpitnya kepada Hasan al Bashri.
Hasan pun mengatakan hal yang sama, “Beristighfarlah kepada Allah.” Kemudian, datang lagi laki-laki lain yang meminta do’a kepadanya, “Doakanlah aku, agar Allah memberiku anak.”
Baca Juga: Sering merasa malas saat belajar? Lakukan tips berikut, nomor 2 paling asyik
Lagi-lagi jawaban Hasan al Bsshri tak berubah beliau cuma bilang, “Beristighfarlah kepada Allah.”
Tidak sampai di situ, masih ada laki-laki lain yang berkonsultasi kepadanya. Kali ini dia mengeluhkan kebunnya yang mengalami kekeringan.
Jawaban Hasan pun masih persis sama “Beristighfarlah kepada Allah.” Rupanya sedari tadi ada orang yang mengamati peristiwa tersebut.
Baca Juga: Waw, Presidensi G20 Indonesia selenggarakan 437 acara, banyak kesepakatan yang dihasilkan!
Dia merasa heran, waktu Hasan al Bashri ditanya macam-macam persoalan, jawabannya sama.
Dia lantas bertanya kepada Hasan, “Beberapa orang datang kepadamu mengeluhkan berbagai macam masalah, tetapi engkau menyuruh mereka melakukan hal yang sama. Membaca istighfar. Bagamaimana ini?”
Hasan menjawab, “Aku sama sekali tidak mengatakan apapun dari diriku, selain itu adalah firman Allah.”
Artikel Terkait
Kunci bahagia dunia akhirat, UAH: Bawa bekal ini
Mau meningkatkan kecerdasan? Ikuti resep dr Zaidul Akbar dengan cara membaca Al-Qur'an
Waw, ternyata industri tepung pertama di dunia hasil temuan kaum muslim!
Di balik pekik takbir Bung Tomo, rakyat mulai merebut kekuasaan dan peristiwa hotel Oranje
Di balik pekik takbir Bung Tomo, kisah sekutu yang terpecah belah