JAKARTA INSIDER - Ketika pemikiran dari kaum feminis beranggapan bahwa Islam mengekang perempuan dengan aturannya.
Namun, justru Islamlah yang menaikan derajat kaum perempuan menjadi mulia dan bermartabat.
Islam memposisikan kaum perempuan tidak sejajar dengan kaum laki-laki sebab perempuan dan laki-laki memiliki fitrahnya masing-masing.
Justru dengan keunikan yang ada pada kaum perempuan mampu membawa mereka pada derajat yang tinggi, tak hanya di dunia tapi juga diakhirat.
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk hidup berdampingan dan saling tolong-menolong dalam mewujudkan peradaban yang gemilang.
Kiprah kaum perempuan tentu tak bisa diabaikan atau dipandang sebelah mata. Sejarah peradaban manapun tak bisa dilepaskan dari peran perempuan.
Baca Juga: KTT G20 Bali, Bandara Ngurah Rai Antisipasi Masuknya Covid 19
Perempuan sebagai seorang individu, sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, serta sebagai anggota masyarakat. Memiliki nilai politis tinggi dan strategis dalam membentuk mewarnai dan melestarikan sebuah generasi.
Wajar jika maju mundurnya sebuah masyarakat selalu dikaitkan pada sosok perempuan.
Sejarah peradaban Islam pun menunjukkan hal demikian, di samping Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat.
Peran para shohabiyah radhiallahu anhuma pun sangat besar dalam mengubah masyarakat jahiliyah yang syarat dengan kerusakan menjadi masyarakat Islam yang mulia.
Diantaranya, ada chodijah radhiallahu anha yang menjadi partner sekaligus pendukung utama dakwah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Artikel Terkait
Sejarah Islam, keruntuhan Khilafah Islam hasil dari perbuatan Freemasonry, siapa Freemasonry?
Sejarah Islam memasuki tanah Inggris, dan suka cita umat muslim Inggris menyambut Maulid Nabi
Sejarah Islam, berikut fakta penyebab kemunduran umat muslim global
Sejarah Islam di tanah Jawa, benarkah bermula dari datangnya Wali Songo?
Sejarah Islam, pengakuan Barat terhadap kegemilangan peradaban Khilafah