JAKARTA INSIDER - Kehidupan ilmiah mencapai kejayaannya pada masa Islam di tangan para ilmuwan dan tokoh-tokoh muslim terkemuka, baik dari Arab, Persia, Afghanistan, Turki, maupun yang lain.
Di antara mereka terdapat dokter, apoteker, pakar kimia, pakar fisika, pakar matematika, geografi dan lainnya yang kesemuanya itu disatukan di bawah naungan peradaban Islam, mulai dari bagian timur hingga ke barat.
Mereka menduduki posisi-posisi penting dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban.
Bangsa-bangsa dengan berbagai etnis dan jenisnya saling berkontribusi dalam memperkaya ilmu pengetahuan manusia serta menjaga warisan peradaban yang berbeda-beda.
Baca Juga: Sejarah Islam di tanah Jawa, benarkah bermula dari datangnya Wali Songo?
Tidak diragukan lagi bahwa peran dan kontribusi peradaban Islam selama abad pertengahan merupakan peran signifikan dan sentral dalam menggerakkan roda kejayaan ilmiah dan menutrisi kebangkitan Eropa modern.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman literasiislam.com pada Kamis (10/11/222), pengakuan dari Barat pun menunjukkan hal serupa. Sebagaimana yang diutarakan oleh Pangeran Charles tentang para ilmuwan muslim yang terkenal:
“Jika ada banyak kesalahpahaman di Barat tentang Islam, ada juga banyak ketidaktahuan tentang hutang budaya dan peradaban kita sendiri kepada dunia Islam. Itu adalah kegagalan, yang berasal, menurutku, dari kekangan sejarah, yang telah kita warisi. Dunia Islam abad pertengahan, dari Asia Tengah hingga pantai Atlantik, adalah dunia tempat para cendekiawan berkembang pesat. Tetapi karena kita cenderung melihat Islam sebagai musuh Barat, sebagai budaya asing, masyarakat, dan sistem kepercayaan, kita cenderung mengabaikan atau menghapus relevansinya yang besar dengan sejarah kita sendiri.”
Baca Juga: Sejarah Islam, berikut fakta penyebab kemunduran umat muslim global
Sorotan jatuh pada hubungan antara dunia Muslim dan Barat segera setelah serangan 9/11 pada 11 September 2001, di World Trade Center dan Pentagon New York.
Luar biasa menakjubkan adalah pidato yang diberikan hanya dua minggu kemudian oleh pengusaha wanita dan sejarawan Carly Fiorina, CEO Hewlett-Packard Corporation pada saat itu.
Pada pertemuan seluruh manajer perusahaan tersebut di seluruh dunia, pada 26 September 2001, Carly Fiorina menyampaikan:
“Pernah ada suatu peradaban yang merupakan peradaban terbesar di dunia. Peradaban itu mampu menciptakan negara super-benua yang membentang dari laut ke laut dan dari iklim utara ke daerah tropis dan gurun. Di dalam dominasinya hidup ratusan juta orang, dari berbagai kepercayaan dan etnis.”
Baca Juga: Sejarah Islam, keruntuhan Khilafah Islam hasil dari perbuatan Freemasonry, siapa Freemasonry?
Artikel Terkait
Belajar sejarah Islam lengkap, benarkah kekuasaan jahiliyah berbasis tahayul?
Belajar sejarah Islam lengkap, hubungan kehidupan jahiliyah berbasis kepentingan dan pemaksaan
Sejarah Islam, keruntuhan Khilafah Islam hasil dari perbuatan Freemasonry, siapa Freemasonry?
Sejarah Islam, berikut fakta penyebab kemunduran umat muslim global
Sejarah Islam di tanah Jawa, benarkah bermula dari datangnya Wali Songo?