Tidur setelah subuh dilarang bagi umat Islam, Benarkah? Begini jawaban Buya Yahya

JAKARTA INSIDER - Buya Yahya menjawab sebuah pertanyaan terkait kebenaran bahwa tidur setelah waktu subuh dilarang bagi umat Islam.

Buya Yahya menjelaskan, umat Islam akan mendapatkan kerugian yang amat besar apabila tidur setelah waktu subuh.

Meski demikian, Buya Yahya menegaskan, tidur setelah subuh tidaklah haram hukumnya, melainkan makruh.

Baca Juga: Hukum suami memukuli istri menurut Islam, Bagaimanakah? Begini jawaban Buya Yahya

Menurut Buya, tidur di waktu tersebut bisa membuat rezeki seret.

Bahkan Buya pun mengingatkan kepada umat Islam untuk tidak tidur sesudah salat subuh agar rezeki dapat terus menerus mengalir.

"Karena waktu subuh itu adalah waktu kita mendekatkan diri kepada Allah SWT, jadi tidur setelah subuh itu tidak haram, tapi hukumnya makruh," kata Buya Yahya, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Kamis (27/10/2022).

Baca Juga: Suami tega pukuli istri, bagaimana hukumnya? Begini jawaban Buya Yahya

Memang tidaklah dilarang. Namun, Ia mengatakan bahwa tidur setelah waktu subuh dapat membuat rezeki seseorang yang melakukannya akan lenyap dan terhambat.

"Yang suka tidur setelah waktu subuh ini akan kehilangan banyak hal termasuk rezeki akan sempit," sambungnya.

Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menghidupkan antara waktu shalat subuh sampai terbit matahari, maka Allah akan memberi rezeki."

Baca Juga: Tahlilan adalah bid'ah dan tak boleh dilakukan, Benarkah? Begini jawaban Buya Yahya

"Seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW di atas rezeki yang akan di dapatkan itu termasuk rezeki duit," jelasnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menegaskan, apabila ingin dibanjiri rezeki berlimpah secara terus menerus, maka sebaiknya memperbanyak ibadah di waktu subuh.

"Jika kita lebih banyak menghidupkan ibadah di waktu subuh sampai terbit matahari, maka Allah SWT akan memudahkan kita dalam mendapatkan rezeki lebih cepat dari pada orang yang sudah dari pagi pergi berdagang di pasar," ujar Buya Yahya.***