JAKARTA INSIDER – Menelisik perjalanan sejarah Sultan Orhn Ghazi yang merupakan penguasa Ottoman yang sangat di cintai oleh orang Kristen.
Sultan Orhan Bey atau yang dikenal Orhan Ghazi adalah putra pendiri Kekaisaran Ottoman Osman Ghazi.
Orhan lahir pada tahun 1281, ketika kakeknya Ertugrul Ghazi meninggal. Sejak kecil, Orhan menyaksikan bagaimana berdirinya sebuah Kekaisaran Islam yang kuat.
Pada usia 17 tahun, Orhan menikah dengan Holofira yang masuk Islam dan mengambil nama Nilufer.
Setelah ayahnya meninggal, Orhan naik takhta sekitar usia 35 tahun.
Dia menjadikan saudaranya Alaaddin Pasha sebagai wazirnya. Alaaddin Pasha adalah seorang sarjana seperti kakeknya Ertuğrul Ghazi dan menyusun undang-undang pertama Ottoman.
Sejalan dengan undang-undang ini, pasukan tetap yang terdiri dari tentara yaya dan piyade atau unit infanteri Ottoman dibentuk. Sampai saat itu, pasukan militer terdiri dari tentara sukarelawan. Para prajurit tentara tetap diberi gaji dan dibebaskan dari pajak.
Orhan memindahkan kantor pusat pemerintahan ke Bursa yang baru ditaklukkan. Di sana, ia membangun sebuah masjid pada tahun 1335 yang dianggap sebagai contoh pertama arsitektur Ottoman dan masih berdiri sampai sekarang.
Jatuhnya Bursa dengan mudah dan kemajuan Utsmaniyah ke pantai Bosporus membuat Bizantium kkhawatir
Untuk menghentikan mereka dan mengangkat pengepungan panjang Iznik (Nicaea), Kaisar Bizantium Andronikos III Palaiologos yang umumnya dilatinkan sebagai Andronicus III Palaeologus, datang untuk menyerang Orhan dan pasukannya pada tahun 1331.
Kedua pasukan bertemu di Pelekanon, dekat distrik Maltepe saat ini di Istanbul. Kaisar Bizantium yang terluka kehilangan kedua pangerannya dalam pertempuran yang memaksanya untuk menarik pasukannya.
Orhan Ghazi yang tahu betul bagaimana berperang di malam hari, mengikuti tentara Bizantium dan mengalahkan mereka. Kaisar nyaris tidak lolos dan menyelamatkan hidupnya. Sekitar 275 tentara dari 8.000 tentara Ottoman yang kuat menjadi martir.
Sementara musuh sudah menyerah, Orhan Ghazi mengizinkan semua warga Bizantium yang ingin bermigrasi untuk mengambil barang-barang mereka.
Terlepas dari pilihan itu, kebanyakan orang lebih suka tetap menjadi warga negara Utsmaniyah. Terlebih lagi, para wanita janda di kota itu meminta Orhan Ghazi agar mengizinkan mereka menikah dengan tentara dari pasukannya.
Artikel Terkait
Sejarah singkat Haseki Hurrem Sultan, wanita paling kuat dan berpengaruh era Kekaisaran Ottoman
Sejarah singkat Sulaiman Al Qonuni, berjaya di era Ottoman sebarkan Islam hingga ke pelosok Eropa
Sejarah singkat Kossem Sultan wanita terkuat Ottoman memerintah selama 30 tahun hingga akhir hidup yang tragis