JAKARTA INSIDER - Perang Aceh terkenal dengan perang yang paling lama yang di hadapi oleh pemerintah kolonial Belanda dalam sejarah pendudukannya di Nusantara.
Terdapat empat fase dalam peperangan ini yang terjadi di bumi Serambi Mekah yang berlangsung dari tahun 1873 hingga 1910.
Baca Juga: Berikut penggalan sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Selama empat fase,perang ini berlanjut cukup lama ,banyak munculnya tokoh-tokoh hebat dalam perjuangan di tanah rencong yang terlibat dalam perang Aceh melawan penjajah Belanda. Begitu pula dari pihak Belanda, sejumlah nama bergantian dalam memimpin misi menaklukkan Aceh.
Perang Aceh terjadi karena tingginya ambisi Belanda untuk dapat menguasai seluruh wilayah Nusantara abad ke-19 Masehi. Butuh waktu lama bagi bangsa asing itu untuk bisa menundukkan wilayah Aceh.
Selain itu , dikutip dari tulisan A. Anwar berjudul "Strategi Kolonial Belanda dalam Menaklukkan Kerajaan Aceh Darussalam"dalam jurnal Adabiya (Volume 19, 2017), Kerajaan Aceh dianggap penghambat utama perluasan kekuasaan Belanda di pesisir timur dan selatan Sumatera.
Perang Aceh I
Perang Aceh diawali pada 26 Maret 1873, saat kapal komando Citadel van Antverpen secara resmi memaklumkan perang terhadap Kerajaan Aceh Darussalam.
Pada saat itu Belanda tidak langsung menyerang karena masih dalam proses pengumpulan pasukan. Melihat hal yang seperti itu, orang orang aceh Aceh pun melakukan suatu tindakan umum untuk menghadapi perang yang sudah di depan mata. Lalu pada akhirnya, tanggal 6 April 1873 pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal J.H.R.Kohler berlabuh di Pantai Ceureumen, Aceh Barat.
Lalu pada saat itu ,pasukan Aceh yang saat itu dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah dengan semangat jihad fi sabilillah langsung menggempur pasukan Belanda dengan meriam.
Keberhasilan yang di raih oleh pasukan Aceh untuk tetap mempertahankan wilayahnya menyebabkan Belanda kewalahan dan memutuskan untuk menghentikan serangan ini sembari menghimpun kekuatan maupun strategi baru.
Perang Aceh II
Perang Aceh II ( 1874-1880) kali ini pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan van Swieten. Pasukan Belanda pada perang Aceh II berhasil menguasai istana Kesultanan Aceh Darussalam. Akan tetapi, itu terjadi karena pasukan Aceh telah meninggalkan kraton dan bergerilya.
Oleh sebab itu, sama dengan perang sebelumnya, pasukan Belanda tetap kalah dan kewalahan dalam menghadapi pasukan Aceh di perang fase kedua yang dipimpin oleh Tuanku Muhammad Dawood.
Perang Aceh III