Sirah Nabawiyah tentang perjalanan Rasulullah ke Syam dan kisah Buhaira

JAKARTA INSIDER - Ketika Rasulullah berumur dua belas tahun dalam sirah nabawiyah dikisahkan Abu Thalib membawa beliau berdagang menuju Syam.

Rasulullah ikut dalam rombongan dagang dari pamannya Ahu Thalib.

Abu Thalib berkata "Demi Allah, aku akan membawanya bersamaku, sebab aku dan dia tidak dapat berpisah selamanya".

Baca Juga: Sirah Nabawiyah tentang kebesaran pribadi Muhammad, peramal ikut angkat bicara

Setelah lama melakukan perjalanan rombongan Rasulullah sampai di kota Bushra. Kota Bushra adalah tempat pertapaan rahib.

Kota Bushra tidak pernah sepi dari para Rahib yang mengajarkan tentang agama Nasrani.

Agama Nasrani yang mereka ajarkan adalah berasal dari kitab-kitab yang mereka wariskan dari generasi ke generasi.

Salah satu Rahib bernama Buhaira. Selama ini rombongan dagang Abu Thalib sudah biasa melewati tempat tersebut dan para Rahib tidak pernah mengajak mereka berbincang.

Baca Juga: Sirah Nabawiyah tentang terbelah dada Rasulullah, berikut kronologi kejadiannya

Kali ini ketika rombongan yang di dalamnya ada Rasulullah diajak makan oleh Buhaira. Karena dia melihat adanya awan yang melindungi rombongan Rasulullah.

Buhaira berkata "Wahai orang-orang Quraisy, sungguh aku telah membuatkan makanan untuk kalian, dan aku akan merasa senang jika kalian bisa hadir semua untuk menikmatinya, baik yang besar maupun yang kecil, budak maupun yang merdeka."

Ketika Buhaira melihat Rasulullah, maka mulailah dia mengamati fisik dan gerak geriknya, akhirnya Buhaira menemukan bahwa sifat-sifat yang ia ketahui dari kitabnya.

Baca Juga: Sirah Nabawiyah tentang wafatnya dua orang penting Rasulullah, siapakah mereka?

Sifat-sifat tersebut terdapat pada diri putra Abdullah bin Abdul Muththalib. Setelah rombongan Rasulullah selesai makan dan meninggalkan Buhaira, kemudian Buhaira menemui Rasulullah.