Namun sayang, Pada tahun 1960-an PKI berhasil menanamkan pengaruhnya di hampir setiap dibidang kehidupan kenegaraan.
Tujuan akhir PKI adalah merebut kekuasaan negara dan mengganti ideologi negara Pancasila dengan ideologi komunisme.
Tanggal 1 Oktober, PKI memulai gerakannya menculik dan membunuh pejabat teras Angkatan Darat. Gerakan itu dikenal G-30-S/PKI. Di mana pasukan yang ditugaskan menculik Mayor Jenderal Harjono sebanyak 16 orang.
Mereka berhasil memasuki rumah dan mendobrak secara paksa pintu kamar tidur Harjono sambil melepaskan tembakan.
Beberapa peluru melukai tubuhnya dan meninggal seketika. Jenazah Haryono diangkut gerombolan ke Lubang Buaya serta dimasukan kedalam sumur tua bersama mayat perwira-perwira lain yang diculik dan dibunuh PKI.
Pada tanggal 4 Oktober, setelah Daerah Lubang Buaya dibersihkan dari pasukan pemberontak, jenazah Haryono dan lain-lainnya dikeluarkan dari sumur.
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-20 ABRI tanggal 5 Oktober 1965, jenazah mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.***
Artikel Terkait
Kembali mengingat sejarah kelam Indonesia, Penghianatan G30S/PKI Kronologi, serta para pahlawan yang gugur
Kembali mengingat sejarah kelam Indonesia, Penghianatan G30S/PKI Kronologi, serta para pahlawan yang gugur II
Kembali mengingat sejarah kelam Indonesia, Penghianatan G30S/PKI Kronologi, serta para pahlawan yang gugur III
Mengenang masa kelam Indonesia, cinta gagal Kapten Anumerta Pierre Tendean akibat penghianatan G30S/PKI