Di dalam negeri Inggris, sentimen anti-Jerman makin lama makin besar dan Keluarga Kerajaan merasakan perubahan ini.
Pada 7 Juli 1917, terjadi pengeboman di London timur yang menewaskan 55 orang.
Warga tidak mencari perlindungan karena mengira ini adalah bagian dari latihan militer Inggris.
Pengeboman tersebut dilakukan oleh militer Jerman, yang mengerahkan pesawat bernama Gotha.
Ini membuat orang-orang marah, yang menambah besar sentimen anti-Jerman. Mereka pun menggelar aksi protes di jalan
Atas masukan perdana menteri, Keluarga Kerajaan mengganti nama, tidak hanya nama wangsa tetapi juga nama keluarga.
Nama yang dipilih adalah Windsor, nama kastel di barat London yang selama kurang lebih 1.000 tahun menjadi salah satu kediaman resmi Keluarga Kerajaan Inggris.
Perubahan nama ini ditulis dalam situs resmi Keluarga Kerajaan.
Disebutkan, dalam pertemuan dewan penasihat Privy Council pada 17 Juli 1917, Raja George V menyatakan bahwa semua keturunan laki-laki Ratu Victoria harus memakai nama Windsor.
Perubahan ini tak berlaku bagi keturunan perempuan yang sudah menikah, yang biasanya memakai nama keluarga suami.
Pada praktiknya, pengumuman pada Juli 1917 ini mengawali era Wangsa atau Dinasti Windsor dalam sejarah Inggris.
Sejak 1917, semua penerus takhta kerajaan menggunakan nama keluarga Windsor.
Situs resmi Keluarga Kerajaan juga menyebutkan, era Wangsa Saxe-Coburg dan Gotha tidak digunakan lama.
Nama Saxe-Coburg-Gotha masih dipakai oleh keluarga kerajaan Eropa lain, misalnya Keluarga Kerajaan Belgia dan bekas keluarga kerajaan Portugal dan Bulgaria
Setelah Raja George V meninggal, Edward VIII naik takhta.
Artikel Terkait
Wow! Pekerja di kerajaan Inggris, digaji sangat tinggi. Sekretaris pribadi tembus 2,8 Miliar pertahun ...