JAKARTA INSIDER - Di beberapa wilayah di Indonesia, daging kuda kerap disembelih untuk dikonsumsi.
Tidak hanya dimanfaatkan untuk transportasi dan olahraga saja, kuda juga banyak dimanfaatkan untuk diambil dagingnya.
Lantas bagaimana pandangan islam tentang hukum memakan daging kuda? Apakah boleh dan halal?
Baca Juga: Resep Es Mango Sago yang sangat segar. Yuk simak gimana cara membuatnya di sini!
Ustad Khalid Basalamah akan memaparkan tentang bagaimana hukum memakan daging kuda ini dalam islam seperti dilansir oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube khalidbasalamar pada hari Jum’at (3/2/2023).
“Dari hadis Asma ia berkata, pada masa Rasulullah kami pernah menyembelih kuda di Madinah dan kami memakannya,” HR. Bukhari 5511
“Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair sesungguhnya telah mendengar Jabir bin Abdullah berkata pada waktu Khoibar, kami memakan kuda dan zebra. Namun Rasulullah melarang memakan keledai peliharaan,” HR. Ahmad no. 13928
“Keledai yang dilarang dimakan ialah keledai jinak,” kata Khalid Basalamah.
“Biasanya warnanya abu-abu kecokelatan yang biasa bersama manusia,” lanjutnya.
Menurut situs resmi MUI, daging kuda pada dasarnya halal.
Daging kuda termasuk juga dalam kategori Al- Baha’im, atau Bahimatul, dan kelompok hewan ternak.
Menurut situs resmi MUI juga, daging kuda termasuk Ma’ Kulul-lahm, yang artinya dagingnya boleh dimakan.
Sedangkan menurut berbagai sumber, rasa daging kuda adalah agak terasa manis, remuk, dan ternyata kandungan lemaknya juga rendah.