JAKARTA INSIDER - Masjid Lautze yang terletak di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, kental dengan nuansa Tionghoa.
Namun pengurus masjid menegaskan di masjid yang kental dengan sejarah ini tidak pernah mengadakan perayaan khusus Imlek.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kesan bahwa Muslim Tionghoa memiliki 3 hari raya.
Menurut pengurus Masjid Lautze, Qiu Xue Long atau biasa dipanggil Naga Kunadi, walaupun tidak merayakan Imlek, para pengurus di Masjid Lautze tetap memberikan sesuatu yang spesial pada hari Imlek.
Seperti Imlek tahun ini yang dirayakan tepat para hari Minggu (22/1/2023), pengurus masjid mengadakan pengajian rutin.
Hidangan makanan yang disajikan juga berbeda dengan hari minggu biasanya.
Mereka memang tidak merayakan dengan spesial, tapi Imlek tetaplah perayaan yang sangat emosional bagi seluruh etnis Tionghoa di seluruh dunia.
"Ada menu lontong cap gomeh, mi dan sebagainya. Pokoknya (menunya) berbeda dari hari biasanya," ucap Naga yang mualaf sejak tahun 2002.
Selain mengadakan pengajian, perayaan Imlek di Masjid Lautze juga dijadikan ajang kumpul-kumpul atau silaturahmi bagi para kaum Muslim Tionghoa yang mualaf di masjid ini.
Seusai pengajian, biasanya mereka (kaum Muslim Tionghoa) akan bersilaturahmi dengan keluarganya yang mungkin jarang mereka temui karena kesibukan ataupun karena sudah tinggal di rumah yang berbeda.
Momen Imlek bagi etnis Tionghoa juga menjadi ajang silaturahmi, baik itu dengan orang tua, saudara maupun dengan sesama masyarakat keturunan Tionghoa, sekalipun telah berbeda kepercayaannya.