Sementara KH Hasyim Asy’ari muda memanggil Darwis dengan sebutan ‘Mas (Kakak) Darwis’.
Ikatan persahabatan dan persaudaraan dari KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari tidak hanya berlaku saat menjadi santri di Indonesia saja.
Baca Juga: Gerilya politik PPP ke Bangka Belitung, masuk kandang Banteng Hitam Moncong Putih
Namun, saat menimba ilmu di Mekkah, Arab Saudi pada tahun 1903, kedua pendiri ormas Islam terbesar itu mengaji kepada guru yang sama, yaitu; Syekh Ahmad Khatib, Imam Besar Masjidil Haram.
Walaupun begitu, meski di Tanah Air KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari memilih jalan perjuangan yang terlihat berbeda, nyatanya Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim mendapatkan ilmu dari sumber yang sama.
Maka dari itu rasanya tak perlu lagi ada saling ejek antara warga Muhammadiyah dengan kaum Nahdliyin.***