Di belahan lain kota Surabaya,luapan perlawanan sudah tak tertahankan. Para pemuda merangsek ke pos polisi dan pangkalan militer jepang. Mereka hendak merampas senjata-senjata Jepang. Bentrok hamper tak terindarkan antara para pemuda yang bermodal alat seadanya dengan militer Jepang yang bersenjata api. Bermodal kenekadan dan Bahasa Jepang seadanya, Bung Tomo meyakinkan pemimpin militer Jepang di pangkalan tersebut untuk menyerahkan senjata mereka. Bentrokan pun terhindarkan. (Bung Tomo: 2008).***(Beggy Rizkyyansyah/Jejak Islam untuk Bangsa)