JAKARTA INSIDER - Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) yang berlokasi Jalan Kramat Jaya Raya , 006/001, Kelurahan Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara. Masjid ini berdiri di atas lahan bekas Lokasi Resosialisasi (Lokres) Kramat Tunggak, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
JIC adalah pusat pengkajian dan pengembangan islam di Jakarta yang termasuk di dalamnya adalah sebuah lembaga yang berdiri di Lokasi Resosialisasi (Lokres) Kramat Tunggak.
Awal mula JIC adalah Lokres Kramat Tunggak yaitu nama sebuah Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak, waktu itu dikenal sebagai pusat jajan terbesar bagi kaum hidung belang.
Baca Juga: 99 balita meninggal, akibat zat kimia berbahaya dalam obat-obatan
Tidak menyangka kalau JIC dahulu kala adalah tempat Lokres. Pada tahun 1970-an, di awal pembukaan Lokres Kramtung, terdapat 300 orang WTS dengan 76 orang germo atau mucikari. Jumlah ini terus bertambah dari tahun ke tahun.
Tempat yang dahulu kala adalah lokalisasi tersebut tumbuh dan berkembang dengan pesat hingga akhirnya menimbulkan masalah baru pada masyarakat sekitar sekaligus mencoreng citra Jakarta yang tidak bisa dipisahkan dari sejarahnya sebagai sebuah kultur Betawi yang sangat identik sebagai komunitas Islam yang terbuka, bersemangat multikultur, toleran dan sangat mencintai Islam sebagai identitas utama kebudayaan mereka.
Dari keresahan masyarakat sekitar lokalisasi, muncullah desakan untuk menutup Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak.
Baca Juga: Inilah ciri-ciri anak kepribadian psikopat yang perlu diwaspadai!
Pada tanggal 31 Desember 1999 desakan yang semakin menguat, akhirnya Lokres tersebut ditutup berdasarkan SK Gubernur KDKI Jakarta No. 495 Tahun 1998 tentang penutupan Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak.
Masjid Jakarta Islamic Center diresmikan Gubernur Sutiyoso. Muncul gagasan terhadap lokasi bekas Kramat Tunggak tersebut agar dibangun pusat perdagangan (mall), perkantoran dan lain sebagainya. Tetapi, Gubernur DKI kala itu, Sutiyoso, mengusulkan ide untuk membangun Islamic Centre.
Ide pembangunan Islamic Center adalah untuk menyatukan kelompok-kelompok lain yang awalnya berbeda-beda. Pada 2001, Sutiyoso melakukan sebuah forum curah gagasan dengan seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga: Keren! Indonesia sudah bisa produksi bensin dari sawit dengan kadar RON 110
Pada 24 Mei 2001, dukungan tersebut semakin menguat. Gagasan untuk membangun Jakarta Islamic Centre (JIC) dikemukakan Gubernur Sutiyoso kepada Prof. Azzumardi Azra (Rektor UIN Syarif Hidayatullah). Gagasan itu pun mendapatkan respon amat positif.