JAKARTA INSIDER - Seorang muslim tentu mencintai Nabi Muhammad saw.. Sebab dalam Islam, cinta kepada Nabi Muhammad saw. merupakan suatu keharusan.
Kecintaan kepada Nabi Muhammad saw. merupakan salah satu pembuktian keimanan seorang muslim. Jika seorang muslim itu beriman, maka sudah sepantasnya ia mencintai Rasulullah.
Kecintaan kepada Nabi Muhammad saw. sekaligus merupakan bagian dari bekal yang bisa mengantarkan seorang muslim untuk bisa masuk surga bersama-sama dengan beliau di akhirat kelak.
Baca Juga: Sejarah Islam, berikut fakta penyebab kemunduran umat muslim global
Anas bin Malik ra. menuturkan, seorang Arab berkata kepada Rasul saw., “Kapan hari kiamat?” Rasulullah saw. balik bertanya kepada dia, “Apa yang telah engkau siapkan untuk menghadapi hari kiamat?” Ia berkata, “Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.” Beliau bersabda, “Engkau bersama dengan yang engkau cintai.” (HR Muslim, An-Nasa’i, Al-Bazzar, dan Ibnu Khuzaimah).
Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman muslimahnews.net pada Rabu (12/10/22). Tentu, cinta yang bisa mengantarkan seseorang untuk bersama-sama Nabi saw. di akhirat kelak itu bukan sembarang cinta, apalagi cinta dusta. Namun, cinta yang nyata dan sempurna.
Baca Juga: Sirah Nabawiyah edisi Maulid Nabi Muhammad, Kronologi pernikahan Muhammad dengan Khadijah
Anas bin Malik ra. menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai aku lebih ia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.” (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, An-Nasai, Al-Baihaqi, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban).
Para sahabat senantiasa berlomba-lomba menunjukkan cinta mereka kepada Rasulullah saw.. Mereka biasa mendahulukan Rasulullah saw. di atas segala urusan dan kepentingan mereka.
Mereka lebih mengutamakan Rasul saw. atas siapa pun, termasuk atas saudara dan kerabat mereka, bahkan atas orang tua mereka sendiri.***