Awal mula Azerbaijan Armenia bersiteru
Dimulai pada tahun 1988, warga etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mulai menuntut agar kawasan itu diperintah oleh orang Armenia. Diman konflik ini membuat ketegangan para etnis
Pada 1991, ketika wilayah tersebut secara resmi menyatakan kemerdekaan, perang pecah antara Armenia dan Azerbaijan.
Perang itu mengakibatkan sekitar 30.000 korban jiwa dan ratusan ribu orang lainnya mengungsi.
Lalu kemudian di tahun 1993 , Armenia telah menguasai Nagorno-Karabakh dan banyak wilayah sekitarnya di Azerbaijan.
Pada tahun 1994, Rusia menengahi gencatan senjata.
Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian dari Azerbaijan, tetapi sejak itu sebagian besar diperintah oleh separatis yang mendeklarasikan diri sebagai republik, dijalankan oleh etnis Armenia, dan didukung oleh pemerintah Armenia.
Perang antara Armenia dan Azerbaijan kembali berkorbar antara September dan November 2020.
Dalam hal mempertahankan wilayah nya, Azerbaijan di dukung penuh oleh Turki.
Di tengah gencatan senjata yang dimediasi oleh Rusia, Armenia menarik pasukan dari sana dan hampir 2.000 penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke wilayah itu untuk memantau gencatan senjata.
Setelah beberapa tahun menjalani perag dingin, Minggu lalu perang mencuat , pertempuran terjadi di perbatasan Armenia dan Azerbaijan, yang disebut oleh Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah mengakibatkan 49 tentara Armenia tewas.
Pemerintah Armenia menyebut Azerbaijan memicu konflik karena negara itu enggan bernegosiasi terkait Nagorno Karabakah.
Namun Azerbaijan mengatakan bahwa Armenia yang memulai.
Azerbaijan menuding Armenia melakukan aktivitas intelijen di sepanjang perbatasan dan menyerang pos militer Azerbaijan.***