Kemudian lagi,kata Ustaz Khalid Basamalah melanjutkan, membaca ayat qursi saat hendak tidur
"Nabi bersabda, barang siapa yang hendak tidur, bacalah ayat qursi, karena Allah akan mengirimkan malaikat untuk menjaganya hingga pagi,".
Seperti halnya setelah setiap selesai sholat, kita diwajibkan untuk membaca ayat Qursi walau hanya sekali.
Demikian halnya ketika hendak tidur. Surah ini sangat baik dibaca sebagai pelindung diri kita berkat keagungan surah ini.
Lalu kelima kata Ustaz Khalid yaitu, membaca surah Al Baqarah di rumah. Bacalah surah ini karena membaca, menghapalnya, dan mengamalkannya adalah keberkahan. Dan menyesal meninggalkannya.
Seperti pengakuan para perdukunan, mereka tidak mampu menembus bila orang membaca surah ini, kata Ustaz Khalid.
Lalu, selanjutnya, bacalah dua ayat di dalam surah Al Baqarah yaitu ayat 285-286.
Dimana kemulian kedua ayat ini begitu banyak fhadilah dan keutamaannya
Diantaranya, dijauhkan dari setan. Seperti yang kita ketahui, setan akan senantiasa menggoda kita untuk melakukan keburukan dan menjauh dari Allah SWT.
Dengan membaca Surat Al-Baqarah ayat 285-286 ini, diyakini akan membuat setan takut mendekati kita.
Ini bunyi bacaanya, Surah Al-Baqarah ayat 285-286, Arab, latin, dan terjemahannya:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Bacaan latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr.