Mahidevran hidup sederhana di dekat makam Mustafa, bahkan sempat mengalami kesulitan keuangan hingga harus meminta bantuan finansial dari Sultan Selim II (putra Hürrem).
7. Akhir Hayat
Mahidevran menghabiskan sisa hidupnya dalam kesunyian, jauh dari kemegahan Topkapi.
Ia wafat pada 3 Februari 1581 dan dimakamkan di Bursa, di kompleks makam putranya, Şehzade Mustafa.
Makamnya masih dapat dikunjungi hingga kini sebagai jejak sejarah seorang permaisuri yang pernah berjaya namun berakhir tragis.***