JAKARTA INSIDER - Mahidevran Sultan adalah salah satu tokoh perempuan paling menarik dalam sejarah Kesultanan Ottoman abad ke-16.
Hidupnya adalah kisah tentang kejayaan, cinta, intrik politik, dan tragedi yang mencerminkan kerasnya kehidupan di pusat kekuasaan Istanbul pada masa pemerintahan Sultan Suleiman I (Suleiman the Magnificent).
1. Asal Usul dan Masuknya ke Istana
Asal-usul Mahidevran masih menjadi perdebatan sejarawan.
Baca Juga: Beasiswa Impian: S1 ke Singapura Gratis dengan Tunjangan Rp100 Juta Setiap Tahun
Beberapa sumber Ottoman menyebut ia berasal dari wilayah Kaukasus (Circassia), sementara sumber Barat menyebutkan kemungkinan ia berasal dari Albania atau Georgia.
Ia memasuki harem kesultanan sebagai bagian dari tradisi penyerahan selir cantik untuk memperkuat hubungan politik dan diplomatik.
Namanya “Mahidevran” berarti permata kehidupan bulan, menunjukkan status dan keanggunannya di istana.
Baca Juga: Prabowo Subianto Sambut Hangat Presiden Peru di Istana Merdeka Jakarta
2. Menjadi Baş Kadın (Permaisuri Utama)
Ketika Suleiman naik takhta pada 1520, Mahidevran memegang posisi terhormat sebagai Baş Kadın, permaisuri utama sultan.
Ia melahirkan Şehzade Mustafa, putra yang pada saat itu menjadi satu-satunya pewaris tahta resmi. Posisi ini memberinya pengaruh besar di harem dan akses langsung kepada sultan.
3. Munculnya Rivalitas dengan Hürrem Sultan
Baca Juga: Jurnalis Al-Jazeera, Anas Al Sharif dan Beberapa Lainnya Gugur dalam Serangan Udara Israel
Artikel Terkait
Meriah! Radar 09 Running Festival Satukan Warga Menjelang HUT RI ke 80
Daftar Negara Eropa yang Mengakui Palestina dan Perkembangannya Hingga 2025
Jurnalis Al-Jazeera, Anas Al Sharif dan Beberapa Lainnya Gugur dalam Serangan Udara Israel
Prabowo Subianto Sambut Hangat Presiden Peru di Istana Merdeka Jakarta
Beasiswa Impian: S1 ke Singapura Gratis dengan Tunjangan Rp100 Juta Setiap Tahun