JAKARTA INSIDER - Krimea adalah semenanjung strategis di Laut Hitam yang selama berabad-abad menjadi rebutan kekuatan besar karena posisi geografisnya yang penting secara militer, ekonomi, dan politik.
Sejarahnya mencerminkan pergulatan kekuasaan antara imperium besar dunia.
1. Masa Awal dan Kekhanan Krimea
Sebelum masuk dalam pengaruh Utsmaniyah, wilayah Krimea dihuni oleh berbagai bangsa, mulai dari Yunani kuno, Romawi, hingga bangsa nomaden.
Baca Juga: Destinasi Kota Terindah di Dunia dengan Budaya dan Panorama Luar Biasa
Pada abad ke-15, terbentuk Kekhanan Krimea yang bersekutu erat dengan Kesultanan Utsmaniyah.
2. Era Kekhalifahan Utsmaniyah (1475–1783)
Pada 1475, Kesultanan Utsmaniyah menempatkan Krimea sebagai protektorat, dengan Khan Tatar Krimea tetap memerintah secara semi-otonom.
Selama periode ini, Krimea menjadi basis militer dan pusat perdagangan penting yang menghubungkan Eropa Timur dan Asia.
Baca Juga: Nadien Makarim Menjalani Proses Pemeriksaan di KPK Terkait Proyek Pengadaan Google Cloud
3. Penguasaan Kekaisaran Rusia (1783)
Kelemahan militer dan politik Utsmaniyah membuat Rusia, di bawah Catherine II, menguasai Krimea pada 1783.
Sejak itu, Krimea menjadi bagian integral Kekaisaran Rusia, meski ketegangan etnis dan agama tetap tinggi.
4. Perang Krimea (1853–1856)