Langkah ini melanggar tradisi istana, karena sultan biasanya tidak menikahi selir secara resmi.
Hurrem menjadi penasihat pribadi sultan, terlibat dalam politik luar negeri, diplomasi, dan pengelolaan istana.
Benarkah Berdarah Yahudi?
Spekulasi tentang asal-usul Yahudi Hurrem muncul karena beberapa alasan:
1. Ketidakjelasan asal etnisnya
Wilayah asal Hurrem adalah daerah multikultural yang dihuni oleh komunitas Katolik, Ortodoks, dan Yahudi. Beberapa teori menganggap ia berasal dari keluarga Yahudi yang berasimilasi.
2. Kedekatannya dengan tokoh-tokoh Yahudi istana
Hurrem dikenal dekat dengan Esther Handali dan Esperanza Malchi, perempuan Yahudi yang berperan sebagai perantara keuangan dan diplomasi di lingkungan harem.
3. Dugaan koneksi dagang
Beberapa jaringan dagang yang didukung Hurrem melibatkan pedagang Yahudi, yang dianggap memperkuat posisi ekonomi Yahudi dalam Utsmaniyah.
Namun, tidak ada bukti dokumenter atau kesaksian primer yang menyebut Hurrem sebagai Yahudi.
Sumber-sumber sejarah menyebutnya sebagai perempuan Kristen Ortodoks yang memeluk Islam di istana
Apakah Terkait Akar Zionisme?
Zionisme sebagai gerakan politik baru muncul pada akhir abad ke-19, terutama setelah publikasi tulisan-tulisan Theodor Herzl dan Kongres Zionis Pertama tahun 1897.
Hurrem Sultan sendiri wafat pada tahun 1558 — tiga abad sebelum munculnya gerakan Zionis.